Liputan6.com, New York - Penyanyi Lana Del Rey membatalkan penampilan yang dijadwalkan berlangsung di Israel, menyusul kecaman dari fans dan aktivis.
"Adalah hal penting bagi saya untuk tampil di Palestina dan Israel dan memperlakukan semua penggemar saya dengan setara," kata sang penyanyi di akun Twitternya, seperti dikutip dari BBC News, Sabtu (1/9/2018).
Advertisement
Baca Juga
Lana Del Rey menambahkan, ke depan, ia berharap bisa tampil di depan para penggemarnya, baik Palestina dan Israel.
Sebelumnya, sejumlah aktivis mendesak agar penyanyi 33 tahun itu membatalkan penampilannya, sebagai protes terhadap kebijakan Israel terhadap Palestina.
Awalnya, penyanyi bernama asli Elizabeth Woolridge Grant itu membela keputusannya untuk tampil di Festival Meteor, yang dijadwalkan berlangsung di Kibbutz Lehavot Habashan di wilayah Galilea Atas pada pekan depan.
"Saya ingin mengingatkan Anda bahwa tampil di Tel Aviv bukanlah pernyataan politik atau komitmen terhadap politik di sana," tulisnya sebelumnya.
I don’t not have a political opinion That’s what I’m stating. But it’s not going to stop me from sharing my political/personal passion for peace wherever I go. Im not a travel agent promoting tourism for each country I go to. I’m sharing my thoughtful genre of music wherever I go
— Lana Del Rey (@LanaDelRey) 19 Agustus 2018
"Saya bukan agen perjalanan yang mempromosikan pariwisata untuk setiap negara yang saya kunjungi," katanya dalam cuitan terpisah.
Sebelumnya, Lana Del Rey membatalkan pertunjukan di Israel pada tahun 2014, menyusul perang yang terjadi antara pihak Tel Aviv dan militan Palestina di Jalur Gaza.
The Palestinian Campaign for the Academic and Cultural Boycott of Israel (Pacbi) menyambut baik keputusan Lana Del Rey.
"Terima kasih atas keputusan Anda," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan. Pacbi sebelumnya mendesak sang penyanyi untuk "mempertimbangkan kembali" penampilannya di Israel.
Pacbi adalah bagian dari gerakan Boycott, Divestment & Sanctions (BDS) yang mengampanyekan pemboikotan menyeluruh terhadap Israel atas kebijakannya terhadap Palestina. Di sisi lain, Israel menuding bahwa penentangan BDS dimotivasi oleh anti-Semitisme.
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Saksikan video terkait Israel berikut ini:
Penyanyi Lorde Jadi Bulan-bulanan
Penyanyi Lorde jadi bulan-bulanan arena membatalkan konsernya yang akan digelar di Tel Aviv, Israel.
Diberitakan Al Jazeera, Rabu (3/1/2018), pembatalan konser dara berusia 21 tahun itu diputuskan setelah dua pendukung gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) -- yang merupakan aktivis Palestina -- melayangkan surat terbuka kepada Lorde.
Mereka mendesak Lorde agar tidak "manggung" di Israel karena dikhawatirkan muncul anggapan miring mengenai keterlibatannya dalam mendukung kebijakan pemerintah Israel. Itu artinya, dia juga menentang orang-orang Palestina.
Penyanyi asal Selandia Baru tersebut lalu mengumumkan pengunduran dirinya dari konser tunggalnya. Sejak saat itu, pernyataan Lorde justru dijadikan bahan olok-olok dan menuai kritik pedas oleh massa pro Israel.
Bahkan, kabar itu sampai ke telinga Menteri Kebudayaan Israel, Miri Regev. Dia berharap Lorde berubah pikiran dan tetap menyelenggarakan konser di Israel.
Adapun, Duta Besar Israel untuk Selandia Baru, Itzhak Gerberg, mengundang Lorde ke Kedutaan Besar untuk mendiskusikan masalah ini secara pribadi.
Advertisement