Berkualitas dan Memenuhi Selera, Produk Mebel Indonesia Dilirik Eropa

Konsumen di Jerman dan sejumlah pasar Eropa belakangan mulai melirik produk mebel Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Sep 2018, 12:03 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2018, 12:03 WIB
Mebel Indonesia dalam pameran Spoga plus Gafa 2018 di Koln, Jerman (sumber: KJRI Frankfurt)
Mebel Indonesia dalam pameran Spoga plus Gafa 2018 di Koln, Jerman (sumber: KJRI Frankfurt)

Liputan6.com, Frankfurt - Konsumen di Jerman dan sejumlah pasar Eropa belakangan mulai melirik produk mebel Indonesia. Itu kian dipicu setelah produk mebel yang ditawarkan oleh peserta Indonesia di Pameran Spoga+Gafa dinilai berdesain dan berkualitas baik dan bisa memenuhi selera Eropa

Pameran yang pesertanya terdiri dari perusahaan pemasok dan penjual eceran ini diikuti oleh 22 pengusaha mebel dari Indonesia. Pameran ini utamanya menyasar promosi antar perusahaan, tetapi ada juga pengunjung yang merupakan konsumen individu.

"Pameran tahunan Spoga+Gafa merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mempromosikan produk furnitur Indonesia, tidak hanya untuk pasar Jerman, tetapi juga pasar dunia mengingat para buyer datang dari berbagai negara, baik dari daratan Eropa maupun Amerika bahkan Timur Tengah," ujar Konsul Jenderal RI untuk Frankfurt, Toferry P. Soetikno.

Produk-produk mebel yang ditawarkan oleh peserta Indonesia memang mempunyai rancangan dan kualitas yang bagus dan bisa memenuhi selera masyarakat Eropa dan internasional.

"Alhamdulillah, penjualan furnitur kami ke Eropa dari tahun ke tahun menunjukan peningkatan yang cukup stabil," ungkap salah satu peserta asal Indonesia.

Selain Jerman, para pembeli yang menghadiri pameran dan membeli produk Indonesia berasal dari Inggris, Spanyol, Italia, Austria, Swiss, Norwegia, Swedia, hingga Amerika Latin dan Timur Tengah seperti Dubai.

Menjadi catatan positif dalam pameran itu adalah adanya perusahaan dari Indonesia, di antaranya PT. Khavindo Mebel Indonesia dan Casa Java Furniture yang hampir 80 persen pembelinya adalah perusahaan dari negara Jerman. Ada pula beberapa perusahaan besar Jerman yang merupakan pembeli produk-produk mebel dan furnitur dari Indonesia, demikian seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Senin (9/9/2018).

 

Simak video pilihan berikut:

Hadapi Saingan dari China dan Vietnam

FOTO: Menyulap Drum Bekas Menjadi Mebel Rumah Tangga
Pekerja sedang memasang bantalan kursi drum bekas di industri kecil Ali Kreatif, Parung Bogor, Selasa (30/1). Industri yang beromset 20 juta rupiah setiap minggunya juga memproduksi tempat sampah, lemari hingga meja. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Para pengrajin mebel mengakui kalau pesaing terberat sekarang adalah pengusaha dari Cina dan Vietnam yang bisa memproduksi dengan harga lebih rendah.

Namun mereka tetap optimis jika pasar Eropa terutama Jerman tetap berorientasi pada kualitas daripada harga.

"Kami yakin bahwa para pembeli lebih banyak yang mengutamakan kualitas produk yang benar-benar bagus untuk membangun kepercayaan jangka panjang," ujar Markus, peserta pameran dari PT. Javanesia Teakindo.

Para pengusaha juga diingatkan untuk memperhatikan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atas produk-produk mebel yang sudah didaftarkan oleh perusahaan dari negara-negara lain.

"Sangat perlu untuk mematuhi HAKI, terutama pada produk furnitur agar tidak terjadi kerugian bagi para pengusaha furnitur Indonesia," ujar Prieta Perthantri dari Perwakilan Kamar Dagang Industri Jerman di Indonesia (Ekonid).

Pameran Spoga+Gafa merupakan pameran terkemuka di Jerman dan dunia. Pameran yang menempati area seluas 225.000 meter persegi ini fokus pada produk untuk digunakan di luar ruang termasuk juga mebel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya