10-10-1780: Badai Paling Mematikan di Kepulauan Karibia Tewaskan 20 Ribu Jiwa

Hanya dua rumah di seluruh St. Lucia, salah satu pulau di Karibia yang masih berdiri setelah terjangan badai paling mematikan, Great Hurricane 1780.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 10 Okt 2018, 06:00 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2018, 06:00 WIB
Ilustrasi badai
Ilustrasi badai (NOAA via AP)

Liputan6.com, Hindia Barat - Pulau-pulau di Karibia atau Hindia Barat porak poranda akibat badai besar hari ini, 10 Oktober 238 tahun silam. Menewaskan lebih dari 20.000 orang.

Tepat pada 10 Oktober 1780, seperti dikutip dari History.com, bencana dahsyat tersebut dikenal sebagai Great Hurricane tahun 1780, badai paling mematikan yang pernah tercatat dalam sejarah masa tersebut.

Pada saat Great Hurricane melanda, Revolusi Amerika mereda dan memicu pasukan angkatan laut Inggris serta Prancis berebut mengendalikan Hindia Barat. Padahal wilayah itu merupakan daerah berbahaya di dunia untuk dilintasi kapal -- diperkirakan sekitar satu dari 20 kapal yang dikirim ke Hindia Barat hilang di laut selama era tersebut.

Laksamana Inggris George Radney memiliki armada 12 kapal perang yang berpatroli di pulau-pulau Hindia Barat ketika badai besar itu mendekat.

Kapal-kapal itu tidak mampu menahan terjangan badai, sehingga delapan di antaranya tenggelam di Pelabuhan St. Lucia. Ratusan pelaut tewas dalam insiden tersebut.

"Bangunan-bangunan terkuat dan seluruh bagian rumah yang sebagian besar terbuat dari batu dan memiliki ketahanan bangunan yang luar biasa, rusak akibat amukan angin besar itu, bagian fondasinya rusak; semua benteng hancur, dan banyak meriam berat yang terbawa sejauh seratus kaki dari benteng," papar Radney.

"Jika saya tak menyaksikannya sendiri, mungkin tak ada yang bisa membuatku percaya dengan kekuatan Great Hurricane. Lebih dari 6.000 orang tewas, dan semua penghuni bangunan jadi korban."

"Hanya dua rumah di seluruh St. Lucia yang masih berdiri. Bahkan ada beberapa laporan yang menyebut bahwa kulit kayu sampai terkelupas dari pohon di beberapa lokasi. Umumnya, ini hanya terjadi jika kecepatan angin lebih dari 200 mil per jam," jelas Radney.

Sementara itu, Prancis juga tak bernasib baik seperti Inggris. Mereka kehilangan sekitar 40 kapal dan 4.000 tentara.

Korban terbanyak akibat terjangan Great Hurricane berada di Martinique dan Barbados.

Martinique tercatat memiliki lebih dari 9.000 orang tewas, sedangkan 4.000 jiwa meninggal di Barbados. Lebih dari 1.000 orang juga dilaporkan jadi korban di Jamaika.

Banyaknya jumlah korban jiwa membuat Great Hurricane dijuluki badai paling mematikan dalam sejarah pada masa itu.

Meskipun ada banyak badai mematikan beberapa tahun sejak 1780, hanya Badai Mitch pada tahun 1998 yang menewaskan sekitar 18.000 orang. Jumlah korbannya mendekati Great Hurricane.

Pada tanggal yang sama tahun 1986, sebuah gempa bumi mengguncang San Salvador, El Salvador. Musibah itu mengakibatkan sekitar 1.500 orang tewas.

Lalu pada 10 Oktober 2007 tercatat sejarah sebagai momen saat orang pertama Malaysia di angkasa luar. Sheikh Muszaphar Shukor meluncur dengan pesawat Rusia, Soyuz TMA-11.

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

Saksikan juga video berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya