Liputan6.com, Hobart - Petugas perlindungan satwa liar di negara bagian Tasmania, Australia, sedang menyelidiki kematian 58 ekor penguin langka setempat, yang dicurigai akibat serangan anjing.
Seorang anggota masyarakat melaporkan kepada penjaga hutan tentang temuan puluhan tubuh penguin yang tidak bernyawa, berserakan di sebuah pantai di pesisir utara Pulau Tasmania.
Dikutip dari BBC pada Kamis (18/10/2018), matinya puluhan ekor penguin tersebut merupakan akibat serangan anjing yang kali kedua terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Advertisement
Baca Juga
Pihak berwenang mengatakan pemilik anjing harus bertanggung jawab atas hewan peliharaan mereka. Apabila terbukti bersalah, mereka akan dikenakan sanksi denda dengan nominal besar karena mengancam kelestarian populasi satwa liar yang dilindungi.
"Kami mengingatkan warga untuk selalu bertanggung jawab atas hewan peliharaan mereka, karena terutama anjing, memiliki kapasitas untuk melakukan banyak kerusakan secara singkat pada koloni penguin," kata pejabat departemen taman, air dan lingkungan Tasmania dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan, semua laporan dugaan serangan terhadap satwa liar, termasuk penguin, yang melanggar hukum akan dianggap "sangat serius" di Australia. Pemerintah mendorong siapa saja yang mengetahui hal tersebut, untuk tidak ragu untuk melaporkan ke pihak berwenang.
Simak video pilihan berikut:
Berisiko Dampak Bencana pada Koloni Penguin
Menurut seorang ahli satwa liar setempat, puluhan penguin yang diserang awal pekan ini, dikabarkan tengah kembali ke sarang mereka untuk memulai musim kawin.
"Ini akan memiliki dampak bencana pada koloni (penguin)," kata Eric Woehler dari lembaga BirdLife Tasmania.
"Ini akan memakan waktu yang lama, bertahun-tahun, bagi burung-burung yang berbiak untuk melakukan regenerasi."
Pada Juni, belasan penguin kecil --yang disebut penguin peri lokal-- ditemukan mati akibat serangan anjing, yang terlihat di pantai terdekat di Area Konservasi Low Head, di tenggara Tasmania.
Penguin kecil di alam liar tumbuh hingga setinggi 30 sentimenter, dan hidup hingga sekitar enam tahun. Mereka bukan spesies yang masuk kategori sangat terancam, tetapi dilindungi oleh otoritas satwa liar.
Advertisement