Liputan6.com, Roma - Cuaca buruk sedang melanda Italia dalam beberapa hari terakhir. Hujan deras dan angin kencang telah menyebabkan banjir besar di sejumlah titik di Negeri Menara Pisa. Selain banjir, badai es pun muncul dan menghantam Roma.
Meski bencana alam itu menyebabkan kerusakan di banyak lokasi, namun ada fenomena menarik yang membuat takjub netizen dan penduduk setempat. Kejadian unik ini terjadi di Puglia.
Advertisement
Sebuah video beredar di media sosial, diposting di Facebook pada Senin, 22 Oktober. Rekaman menunjukkan air bah mengalir dari jembatan yang berada di dekat Bar Ristorante L’Incanto Rekaman dan jatuh bak air terjun, di mana jembatan tersebut terletak tepat di tebing karang di atas bibir pantai.
Baca Juga
Warganet pun mengabadikan pemandangan menakjubkan itu menggunakan ponsel mereka, meski sebenarnya bahaya sedang mengintai, karena jembatan dikhawatirkan ambruk. Demikian seperti dilansir dari independent.ie, Rabu (24/10/2018).
Menurut laporan media lokal, lokasi tepat "air terjun jembatan" itu ada di Gagliano del Capo, Provinsi Lecce, selatan Puglia, Italia.
Sementara itu, sebuah video serupa juga diunggah di Facebook pada hari berikutnya, Selasa 23 Oktober, yang menunjukkan keindahan tempat itu namun cuacanya lebih tenang.
Sementara itu, mengutip dari DW, Roma telah dilanda badai salju terbesar sejak 1986 pada Sabtu, 4 Februari. Sekolah-sekolah dan kantor pemerintah diliburkan hingga hari Selasa, 7 Februari. Kala itu, warga yang tidak dapat keluar rumah mulai mengkhawatirkan kekurangan pangan.
Masyarakat juga mengeluhkan bahwa pemerintah kurang cekatan dalam menaggapi bencana, bahkan ada yang harus menggergaji sendiri pohon yang rubuh di depan rumahnya.
Wali Kota Gianni Alemanno menyatakan, dirinya tidak bersedia membeli peralatan bernilai jutaan Euro, karena benda-benda tersebut tidak akan dipakai lagi untuk berdekade lamanya. Namun pemerintah kota telah membagikan 2.350 sekop secara gratis.
Total korban tewas di Italia mencapai 17 orang, termasuk ditemukannya jasad 3 tunawisma dan 2 orang yang terkena serangan jantung saat menyekop salju.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Cuaca Dingin Ekstrem Melanda Seluruh Daratan Eropa
Sebelum itu, musim dingin parah dilaporkan telah menelan korban jiwa di Prancis, Italia, Ukraina dan Serbia. Suhu terendah tercatat mencapai minus 40 derajat Celcius. Jumlah korban tewas di banyak negara dilaporkan sedikitnya 307 orang.
Dua gelandangan ditemukan mati beku pada Minggu, 5 Februari di Prancis. Di sisi lain, Bosnia harus mengerahkan helikopter untuk mengevakuasi warga yang sakit atau mengirimkan bahan pangan ke ribuan pengungsi.
Ibukota Sarajevo resmi berada dalam keadaan darurat pada Jumat malam waktu setempat, 3 Februari. Sembilan orang juga dilaporkan tewas di Ukraina, negara yang paling parah terdampak cuaca dingin.
Sedangkan sekitar 1.800 orang dilarikan ke rumah sakit dan 75 ribu warga terpaksa tinggal di lebih dari 3.000 penampungan di berbagai penjuru Ukraina.
Transportasi Terhambat
Sebanyak 1.300 penerbangan dari dan menuju bandara Heathrow di London, terpaksa dibatalkan akibat salju setebal 16 cm. Pengendara mobil di Inggris juga mau tak mau bermalam di tengah jalan tol.
Pemerintah Serbia telah menetapkan situasi darurat di 32 kotamadya di bagian selatan dan barat daya. Akses bagi hampir 70.000 warga pedesaan ke wilayah kota, terputus akibat salju setinggi 2 meter.
Polisi dan militer berupaya menyediakan kebutuhan mendasar, namun kerap terhambat. Seperti diungkapkan seorang petugas, Milija Miletic, "Buldoser terpaksa ditinggalkan begitu saja. Kami terpaksa menghentikan misi penyelamatan. Kami berniat membawakan makanan bayi ke wilayah pedesaan, popok, deterjen dan bahan pangan."
Sejumlah wilayah yang sangat jarang terkena salju pada tahun ini turut dinyatakan dalam keadaan darurat. Seperti kota-kota di Kroasia di pesisir Laut Adriatik dan kepulauan Balears di Laut Tengah.
Advertisement