Liputan6.com, Tasmania - Wombat adalah marsupial asal Australia. Tubuhnya unik, dengan empat kaki dan ekor pendek, gigi depan mirip hewan pengerat yang bisa menggali tanah bersama cakarnya kuat. Namun, yang paling istimewa dari hewan itu adalah bentuk kotorannya.
Wombat mengeluarkan kotoran berbentuk kubus. Hewan itu bisa mengeluarkan hingga 100 kotoran pada malam hari, yang digunakan sebagai penanda wilayah kekuasaannya.
Advertisement
Baca Juga
Bentuknya yang kotak membuat kotoran itu tak mudah menggelinding. Meski memiliki anus yang mirip mamalia lainnya, wombat tak memproduksi kotoran berbentuk bulat, lonjong, atau yang tampak berantakan.
Belakangan, para ilmuwan menguak, elastisitas bervariasi dari usus wombat membantu membentuk kotoran itu ke dalam bentuk kubus.
By the way @BBCiPM, we’re delighted to say that we now have Wombat poo in our collection...here it is in all it’s cubic glory! pic.twitter.com/Q7C9erGyd8
— National Poo Museum (@PooMuseum) 15 September 2018
"Hal pertama yang mendorong saya meneliti ini adalah, saya tak pernah menyaksikan keanehan biologis seperti itu," kata Patricia Yang dari Georgia Institute of Technology, seperti dikutip dari BBC News, Selasa (20/11/2018).
Setelah meneliti saluran pencernaan wombat, yang mati dalam kecelakaan lalu lintas di Tasmania, tim yang dipimpin Yang mempresentasikan temuannya dalam pertemuan tahunan American Physical Society Division of Fluid Dynamics di Atlanta.
"Kami membuka usus wombat tersebut dan merasakan sensasi mirip Natal," kata ilmuwan dari Georgia Tech lain, David Hu, menurut Science News.
Simak video pilihan berikut:
Misteri Terpecahkan
Para ilmuwan membandingkan usus wombat dengan babi, dengan cara memasukkan balon ke saluran pencernaan hewan untuk melihat bagaimana itu mengembang sesuai dengan balon itu.
Pada wombat, kotoran berubah bentuk dari kondisi mirip cairan ke bentuk yang lebih padat di 25 persen bagian akhir usus.
Namun, kemudian, pada 8 persen terakhir dari usus, elastisitas bervariasi dari dinding berperan membentuk kotoran menjadi bentuk kotak yang terpisah satu sama lain.
Para ilmuwan menjelaskan, kotoran berbentuk kubus, yang masing-masing sisinya berukuran 2 cm adalah hal unik pada wombat, juga di alam.
Marsupial itu kemudian akan menumpuk kubus, makin tinggi makin bagus, untuk berkomunikasi atau menarik sesamanya.
"Saat ini kita hanya memiliki dua metode untuk memproduksi kubus: membentuk atau memotongnya. Sekarang, kita memiliki metode ketiga," kata Yang.
"Ini akan menjadi metode yang keren untuk diterapkan pada proses manufaktur," tambah Yang. "Untuk membuat kubus dengan jaringan lunak, bukan hanya mencetaknya."
Advertisement