Sebaran 270 Kontainer dari Kapal Oleng Picu Pencemaran di Pesisir Utara Belanda

Pesisir utara Belanda terancam pencemaran oleh sebaran kontainer yang jatuh dari kapal kargo.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 04 Jan 2019, 11:02 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2019, 11:02 WIB
Kapal MSC Zoe oleng setelah dihantam badai di perairan utara Belanda (AFP Photo)
Kapal MSC Zoe oleng setelah dihantam badai di perairan utara Belanda (AFP Photo)

Liputan6.com, Amsterdam - Sekitar 270 kontainer terombang-ambing di perairan lepas pantai utara Belanda, setelah sebuah kapal kargo oleng diterpa badai pada Kamis 3 Januari 2018.

Ratusan kontainer itu jatuh dari kapal MSC Zoe di dekat Pulau Borkum yang berada di wilayah kedaualatan Jerman. Namun, gelombang laut yang tinggi menyebabkan banyak dari kargo tersebut terombang ambing hingga wilayah barat daya, ke area perairan Belanda.

Dikutip dari BBC pada Jumat (4/1/2019), jatuhnya ratusan kontainer itu diperkirakan memicu peningkatan polusi di lima pulau di sekitarnya, termasuk Terschelling yang merupakan pulau berpenghuni terbesar di lepas pantai Belanda.

Beberapa siaran berita di Belanda menampilkan mainan anak-anak dan beberapa unit televisi terdampar di pesisir Belanda.

Namun, para pejabat setempat mengatakan bahwa tiga kontainer di antaranya memuat bahan-bahan beracun. Hal itu membuat otoritas penjaga pantai Belanda dan Jerman memperingatkan warga lokal untuk sementara menjauhi kawasan pesisir.

Terdaftar di Panama, MSC Zoe disebut sebagai kapal kargo terbesar di Eropa saat ini, dengan kapasitas muat hingga 19.000 kontainer.

Ketika badai Zeetje yang membawa angin kencang menghantam Jerman utara pada Selasa malam, sebanyak 270 kontainer kargo jatuh dari kapal MSC Zoe saat melintasi Laut Wadden dari pelabuhan Antwerp, Belgia.

Gelombang setinggi 10 meter dilaporkan terjadi pada malam hari, dan rekaman video dari penjaga pantai Belanda menunjukkan puluhan kontainer jatuh dari geladak, layaknya domino.

Ada kekhawatiran bahwa pengiriman lain akan terpengaruh oleh kecelakaan kapal kargo tersebut. Perusahaan pemilik MSC Zoe yang berbasis di Jenewa, Swiss, telah meminta perusahaan penyelamat untuk menggunakan peralatan sonar dalam membantu menemukan kembali kontainer yang hilang.

Pada Kamis malam, MSC Zoe dikabarkan telah merapat Pelabuhan Bremerhaven, membawa sebagian kontainer yang berhasil ditahan di atas kargo.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Bencana yang Belum Pernah Dilihat Sebelumnya

Ilustrasi tsunami
Gelombang tinggi di laut Gunung Kidul Yogyakarta. (Liputan6.com/Sunariyah)

Pada hari Kamis, lima pulau Belanda di Laut Wadden telah melihat puing-puing kontainer dari MSC Zoe terhanyut di area pantainya.

Di pulau Texel, Vlieland, Terschelling, Ameland dan Schiermonnikoog, para sukarelawan membantu melakukan penyelamatan terhadap puing-puing kontainer yang terlacak.

Selain itu, sebanyak 100 tentara Belanda turut dikirim ke pulau-pulau itu sebagai bagian dari operasi pembersihan.

Di antara puing yang ditemukan di pantai Terschelling yang panjang dan berpasir adalah sepatu, tas, bantal, kursi, televisi, dan gelas plastik.

Sementara itu, di Pulau Ameland, otoritas setempat mengatakan bahwa sebanyak 130.000 kilogram puing telah dibersihkan di sepanjang bentangan pantai sejauh 8 kilometer.

Lebih jauh ke timur, di Schiermonnikoog, jejak sampah plastik, sepatu dan bola lampu ditemukan di pantai.

"Ini benar-benar bencana. Bagaimana kita akan membereskan ini?" kata aktivis lingkungan setempat Cynthia Borras. "Kami siap menghadapi musibah minyak tetapi bukan ini."

Walikota Terschelling, Bert Wassink, khawatir pembersihan itu akan memakan waktu lama.

"Kami belum pernah melihat ini sebelumnya. Menjadi lebih umum untuk melihat kontainer jatuh di air tetapi belum pernah pada skala ini," katanya kepada stasiun televisi NOS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya