Liputan6.com, Washington DC - Apakah mungkin bisa menyaksikan momen Matahari terbit sebanyak 16 kali dalam sehari? Bagi Aurora Station, hal itu bukanlah sesuatu yang mustahil, karena dalam dua tahun ke depan, Anda bisa merasakan pengalaman tersebut di gravitasi nol dengan merogoh kocek sebesar US$ 9.5 juta, atau setara Rp 133 miliar.
Diresmikan pada Kamis 24 Januari 2019, Aurora Station adalah hotel mewah pertama yang mengorbit di angkasa luar. Wahana ini dikembangkan oleh sebuah stratup teknologi yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Orin Span, dengan sistem sepenuhnya modular, untuk menampung enam orang sekaligus, termasuk dua awak kabin.
Dikutip dari CNN, Aurora Station diklaim mampu melakukan perjalanan wisata di angkasa luar selaam 12 hari penuh.
Advertisement
Baca Juga
Wahana tersebut direncanakan siap meluncur pada 2022 mendatang, dan stasiun luncurnya diharapkan bisa segera rampung setahun sebelumnya, pada 2021.
"Tujuan kami adalah membuat angkasa luar dapat diakses oleh semua orang," kata Frank Bunger, CEO dan pendiri Orion Span, dalam sebuah pernyataan tahun lalu.
"Saat diluncurkan, Aurora Station segera beroperasi, membawa para pelancong ke angkasa luar dengan cepat, serta pada tawaran harga yang lebih murah dibandingkan pesaing sebelumnya," lanjutnya.
Meski harga ratusan miliar untuk vakansi selama dua minggu penuh berada di luar anggaran sebagian besar orang, namun Orian Span memastikan Aurora Station akan memberikan pengalaman astronot yang otentik.
"Secara historis, dibutuhkan waktu pelatihan selama 24 bulan untuk mempersiapkan diri sebelum pergi ke angkasa luar. Kami di sini merampingkannya menjadi hanya tiga bulan, dengan metode yang terjamin profesionalitasnya, dan tentu saja ringan secara biaya," jelas Bunger.
Selama petualangan 12 hari di angkasa luar, para pelancong super kaya akan terbang pada ketinggian 200 mil (setara 321 kilometer) di atas permukaan Bumi, tepatnya di zona Low Earth Orbit, atau LEP, di mana mereka akan menyaksikan pemandangan luar biasa dari berbagai sudut pandang Planet Biru.
Hotel ini akan mengorbit Bumi setiap 90 menit, yang berarti para tamu akan melihat sekitar 16 matahari terbit dan terbenam selama 24 jam.
Simak video pilihan berikut:
Berbagai Tawaran Pengalaman Unik
Kegiatan pelancong di dalam kabin wahana antariksa itu termasuk mengambil bagian dalam eksperimen penelitian, seperti menanam pangan saat berada di orbit --yang dapat dibawa pulang oleh tamu sebagai buah tangan-- hingga memandang "kampung halaman" mereka dari ketinggian.
Tersedia pula permaianan ping-pong pada gravitasi nol, lengkap dengan peralatan apungnya.
Sambil menikmati sensasi tanpa gravitasi, para pelancong akan dapat melayang bebas melalui lorong-lorong hotel, menikmati pemandangan aurora utara dan selatan dari deretann jendela berukuran besar.
Para tamu juga bisa melakukan obrolan langsung berbsis video dengan orang-orang di Bumi, yang didukung oleh akses Internet nirkabel berkecepatan tinggi.
Menariknya lagi, sekembalinya ke Bumi, seluruh pelacong akan disambut dengan agenda khusus, yang telah diatur sedemikian rupa menyerupai upacara penyambutan pahlawan.
Aurora Station memiliki lebar sekitar 12 kaki (setara 3,6 meter) dan panjang 35 kaki (setara 10.6 meter), di mana ukuran tersebut hampir serupa dengan jet pribadi berukuran medium.
"Dengan pod tidur pribadi yang dapat disesuaikan, makanan ruang angkasa berkualitas tinggi, dan detail desain mewah, Aurora Station mengantarkan era baru perjalanan di angkasa luar, menetapkan standar lebih tinggi dari sebelumnya," kata Bunger.
Saat ini, Orion Span melakukan pengumpunan dana (crowdfunding) untuk investor yang ingin memiliki bagian saham pada Aurora Station.
Advertisement