Menguak 5 Arti di Balik Ucapan Selamat Datang Pramugari kepada Penumpang

Setiap naik pesawat, pasti awak kabin atau pramugari dan pramugara selalu mengucapkan kalimat selamat datang. Ternyata, ini alasannya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Des 2020, 19:08 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2019, 18:35 WIB
Ilustrasi Pramugari
Pramugari. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap masuk ke dalam pesawat, pasti akan selalu ada pramugari atau pramugara yang sudah berdiri di depan pintu masuk sambil menyambut dan berkata; "Selamat Datang."

Jika Anda sebagai penumpang teliti, tentu akan bertanya-tanya, mengapa pramugari melakukan hal itu.

Ternyata, itu bukan hanya sebagai ucapan hangat saja. Ada maksud di balik itu semua. Ibarat "mata-mata", mereka diam-diam memerhatikan Anda satu persatu.

Apa saja yang mereka perhatikan?

Seperti dikutip dari laman Brightside.me, Senin (11/2/2019), berikut 5 alasan mengapa pramugari mengucapkan kalimat 'selamat datang'.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

1. Kesehatan Fisik

Ilustrasi Pramugari
Ilustrasi pramugari (dok. Pixabay.com/Dadan Eka Permana)

Seorang pramugari atau pramugara akan memanfaatkan kesempatan menyambut penumpang dengan ucapan "Selamat Datang" untuk melihat bagai mana kondisi fisik dari penumpang tersebut.

Apakah sakit, atau sehat? Jika mereka mendeteksi adanya yang sakit, maka mereka akan mengingat dan menandai nomor kursi penumpang tesebut.

Selain itu, penumpang yang kira-kira kuat secara fisik dan kesehatan juga ditandai. Apabila memerlukan bantuan maka, pramugari akan segera meminta bantuan orang tersebut.

 

2. Mabuk

Ilustrasi Pramugari
Pramugari. (iStockphoto)

Penumpang yang mabuk biasanya akan menjadi permasalahan. Kerap kali mereka yang mabuk akan menyebabkan kebisingan atau onar.

Selain itu, bau mereka juga tak disukai banyak penumpang lain. Ini tentu mengganggu. Selain itu, orang ini tidak akan membantu apa pun dalam keadaan darurat.

Sehingga, mereka akan siap sedia apabila penumpang itu membuat onar.

 

3. Penyakit Menular

20160412-pesawat terbang
Ilustrasi pesawat terbang lepas landas dari bandara.

Pramugari juga akan melihat apakah Anda sakit atau tidak. Jika dilihat memiliki penyakit menular yang parah (seperti flu), maka awak kabin bisa saja melarang Anda untuk terbang.

Sebab, dalam pesawat terdiri dari banyak orang. Mereka akan terbang bersama dalam kurun waktu puluhan menit hingga belasan jam.

"Jika Anda terlihat pucat dan tidak sehat serta kerap batuk dan bersin, Anda mungkin akan ditolak naik," kata pramugari.

 

4. Kehadiran Rekan Kerja

Ilustrasi kabin pesawat terbang
Ilustrasi kabin pesawat terbang. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Pramugari juga mencoba mencari tahu apakah ada awak kabin lain yang bepergian. Itu karena orang-orang ini telah diajarkan bagaimana berperilaku dalam keadaan darurat.

Contohnya, memberikan pertolongan pertama, dan bekerja dalam tim. Bantuan mereka akan sangat berguna jika situasi darurat terjadi.

5. Kondisi Tubuh Penumpang

Ilustrasi kabin pesawat
Ilustrasi kabin pesawat (Pixabay)

Ada dua alasan mengapa orang dengan kebutuhan khusus atau mengalami cacat fisik harus diberi perhatian khusus.

Pertama, orang yang mengalami cacat fisik sebaiknya tidak duduk di kursi dekat pintu darurat. Karena, akan memperberat tugas mereka. Sehingga, beban ini diberikan pada mereka yang dianggap bisa menunaikan tugas itu.

Kedua, mereka harus membutuhkan perhatian tambahan. Pramugari harus menandai tempat duduk mereka untuk diselamatkan terlebih dahulu apabila dalam kondisi darurat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya