18-2-1996: Teror Bom Bunuh Diri di Bus Double Decker London, 2 Orang Tewas

Hari ini tepat 23 tahun lalu, serangan bom bunuh diri menghancurkan sebuah bus double decker di ibu kota Inggris, London.

oleh Rasheed Gunawan diperbarui 18 Feb 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2019, 06:00 WIB
Ledakan Bus Double Decker oleh simpatisan IRA di London, 18 Februari 1996 (AFP)
Ledakan Bus Double Decker oleh simpatisan IRA di London, 18 Februari 1996 (AFP)

Liputan6.com, London - Teror bom beberapa kali melanda Inggris pada era 1990-an saat Irish Republican Army (IRA) semakin gencar beroperasi untuk menuntut kemerdekaan dari Kerajaan Britania. Salah satunya terjadi pada 18 Februari 1996, tepat 23 tahun silam.

Sebagaimana Today in History kutip dari BBC pada Minggu (17/2/2019), ada tiga orang yang diduga tewas dan delapan orang terluka parah akibat ledakan bom di bus double decker (bus bertingkat), di sebelah barat London, tepatnya di kawasan Aldwych, dekat Kota Strand.

Ledakan terjadi pada malam hari sekitar pukul 22.38 waktu setempat. Otoritas setempat mengatakan pihaknya tidak menerima info dan indikasi adanya ledakan bom di lokasi.

Serangan itu terjadi sembilan hari setelah kelompok IRA mengakhiri gencatan senjata dengan Inggris, yang ditandai oleh serangan bom di area Docklands, yang menewaskan 2 orang.

Menurut saksi mata, suara ledakan bom begitu keras terdengar dan mengakibatkan bus bertingkat khas Inggris itu hancur parah. Akibatnya orang-orang yang berada di sekitar menjadi korban.

Sebanyak enam orang korban langsung dilarikan ke rumah sakit St Thomas. Tiga di antaranya mengalami luka parah di bagian kepala. Sementara, dua orang lainnya dibawa ke rumah sakit University College. Satu orang di antaranya luka serius dan satu lainnya cedera ringan.

"Saya melihat seorang korban, wanita yang sangat parah lukanya. Ia terbaring di jalan dan banyak darah di sekujur tubuhnya," kata Paul Rowan, karyawan BBC, yang menjadi saksi mata kejadian.

Sementara, sopir bus, Bob Newitt, mengalami luka parah di punggung dan leher, hingga mengakibatkan tuli permanen.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Sempat Salah Menduga Pelaku Pengeboman

Ilustrasi ledakan bom
Ilustrasi ledakan bom (iStockPhoto)

Beberapa menit pasca-ledakan, polisi langsung menyisir dan mengamankan lokasi. Aparat juga mengimbau warga sekitar untuk berhati-hati dan melindungi diri demi mengantisipasi adanya bom susulan. Stasiun kereta terdekat untuk sementara ditutup.

Aparat melakukan investigasi untuk mencari tahu siapa pelaku ledakan dengan melihat rekaman video yang terpasang di dalam bus. Hasil penyelidikan menemukan bahwa bom diledakkan oleh pelaku bernama Brendan Woolhead.

Woolhead yang juga terluka parah diduga kuat sebagai pelaku aksi bom bunuh diri di dalam bus. Ia dirawat di rumah sakit di bawah pengawasan kepolisian.

Namun kemudian, pria itu dinyatakan bersih, bukan pelaku. Woolhead pada akhirnya meninggal karena penyakit asma.

Hasil investigasi terbaru menyatakan pelaku adalah Edward O'Brien yang diyakini sebagai pelaku bom bunuh diri. Dia meledakkan bom yang menempel di tubuhnya, dan langsung tewas di lokasi kejadian.

Sejarah lain mencatat pada 18 Februari 1930, Planet Pluto ditemukan oleh Clyde Tombaugh dari foto antariksa yang dibuat pada bulan Januari. Sementara pada 18 Februari 1932, Jepang mendirikan negara boneka Manchukuo di sebelah timur laut Republik Rakyat Tiongkok.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya