Pelaku Penembakan Masjid Selandia Baru Diduga Live Streaming Aksinya di Facebook Live  

Sebuah video yang diduga terkait dengan insiden penembakan masjid di Christchurch dan Linwood, Selandia Baru pada 15 Maret 2019 viral di dunia maya. Diduga, video bersumber dari live streaming Facebook Live.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 15 Mar 2019, 14:55 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2019, 14:55 WIB
Penembakan di Masjid Selandia Baru
Polisi dan staf ambulans membantu seorang lelaki yang terluka dalam insiden penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). Tiga korban penembakan adalah perempuan dewasa dan seorang lagi adalah gadis cilik. (AP Photo/Mark Baker)

Liputan6.com, Christchurch - Sebuah video yang diduga terkait dengan insiden penembakan masjid di Christchurch dan Linwood, Selandia Baru pada 15 Maret 2019 viral di dunia maya.

Berbagai pihak menduga, video itu bersumber dari live streaming Facebook Live salah satu tersangka, CNN melaporkan dikutip pada Jumat (15/3/2019).

Dalam video yang disaksikan Liputan6.com, terlihat seorang terduga pelaku diduga membawa senjata laras panjang tipe senapan sebar (shotgun) dan senapan serbu. Semuanya berwarna hitam dengan beberapa tulisan putih di laras dan popornya.

Ia menyeruak masuk ke dalam sebuah bangunan yang tampaknya merupakan salah satu masjid yang menjadi TKP penembakan. Belum jelas apakah TKP itu berlokasi di Christchurch atau Linwood. Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa masjid itu mirip dengan Masjid Al Noor di Christchurch yang merupakan salah satu TKP penembakan.

Sebelum memasuki bangunan, pelaku yang bersenjatakan senapan sebar menembakkan setidaknya 9 peluru dari posisinya di luar ke dalam bangunan. Tembakan itu tampak mengenai beberapa orang.

Tersangka kemudian terlihat membuang senapan sebar itu di muka pintu untuk kemudian membopong sepucuk senapan serbu yang ia bawa.

Dari muka pintu, pelaku kemudian masuk dan memberondong senapan serbu ke dalam koridor bangunan, menargetkan sejumlah orang yang ada di dalamnya.

Beberapa langkah, ia beralih ke sebuah ruangan di kanannya, menembak beberapa orang di dalam.

Tersangka kembali ke koridor, menelusurinya, dan sampai ke aula besar berkarpet seperti di masjid. Ia memberondong senapan serbunya ke penjuru ruangan. Beberapa orang yang berlindung di sudut ruangan tergeletak jatuh, beberapa melarikan diri namun terkena peluru pelaku, yang lain merangkak menjauh namun tersangka tetap menembak mereka yang terkapar di lantai.

Ia sempat terlihat kehabisan peluru untuk kemudian mengisi lagi senapan serbunya dengan magasin baru.

Momen akhir rekaman menunjukkan pelaku membuang magasin kedua yang telah habis dan kemudian mengisinya dengan yang baru.

Video viral berdurasi 1 menit 17 detik itu berakhir dengan ter-zoom-out dari frame-nya untuk kemudian menunjukkan platform yang biasa terlihat dalam Facebook Live.

*Kami tidak mengunggah video karena nuansa rekaman yang bersifat kejam dan demi alasan etika jurnalistik.

Video dan Akun Telah Dihapus

Facebook diketahui telah menghapus video viral itu dari platform media sosial mereka, CNN melaporkan.

Seorang juru bicara Facebook Selandia Baru, Mia Garlick, mengatakan video yang tampaknya menunjukkan penembakan di Christchurch telah dihapus.

"Polisi Selandia Baru memberi tahu kami sebuah video di Facebook tak lama setelah streaming langsung dimulai dan kami dengan cepat menghapus akun Facebook dan Instagram penembak dan video tersebut," kata juru bicara itu.

Polisi Selandia Baru juga telah meminta pengguna media sosial untuk tidak membagikan video yang telah didistribusikan secara online.

 

Simak video pilihan berikut:

Satu Pelaku Diduga Warga Australia

Polisi bersenjata bersiaga di lokasi penembakan di dekat sebuah masjid di Kota Christchurch (AP/Radio NZ)
Polisi bersenjata bersiaga di lokasi penembakan di dekat sebuah masjid di Kota Christchurch (AP/Radio NZ)

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengonfirmasi bahwa setidaknya seorang tersangka penembakan dua masjid di Selandia Baru -- di Christchurch dan Lindwood yang berdekatan -- adalah warga negara kelahiran Negeri Kanguru.

Berbicara pada konferensi pers di Sydney, Jumat 15 Maret 2019, Morrison juga mengutuk para tersangka penembakan di dua masjid Selandia Baru itu sebagai "sayap kanan ekstremis, teroris yang kejam," demikian seperti dikutip dari CNN, Jumat (15/3/2019). Baca selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya