Liputan6.com, Jakarta - Beberapa orang wanita memiliki sikap yang berbeda dibanding yang lainnya. Mereka lebih mandiri dan kuat dalam menjalani kehidupan.
Baca Juga
Advertisement
Sikap kuat itu bisa mereka dapatkan berkat sejumlah faktor. Mulai dari terbiasa hidup mandiri hingga memiliki pengalaman buruk yang menuntut mereka menjadi pribadi yang kuat dan tahan banting.
Kerap kali, wanita dengan sikap seperti ini menolak untuk menangis dan menampilkan kelemahannya di depan umum.
Meski begitu, sejatinya mereka tetaplah wanita yang memiliki hati dan perasaan peka. Seperti dikutip dari laman Brightside.me, Rabu (26/6/2019), berikut 4 alasan mengapa wanita yang kuat akan tetap rapuh dari dalam:
1. Dia Hanya Mengandalkan Dirinya Sendiri
Wanita yang kuat dan mandiri tidak membutuhkan bantuan siapa pun. Wanita seperti itu cenderung percaya diri dan mengandalkan dirinya sendiri.
Penelitian menunjukkan itu bahkan mungkin menjadi bagian dari identitasnya yang membuatnya bangga. Masalahnya adalah, dia hanya bergantung pada dirinya sendiri dan tidak mengerti bahwa semua orang kadang-kadang membutuhkan bantuan.
Namun, sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan bantuan sesekali. Psikolog setuju bahwa seseorang membutuhkan orang lain untuk mencapai kesejahteraannya.
Advertisement
2. Suka Memikul Beban Sendiri
Tidak mengherankan bahwa keluarga dan teman-teman dari perempuan ini memercayainya. Alasannya karena orang-orang menganggapnya dapat dipercaya.
Penelitian menunjukkan mereka adalah orang yang kuat secara mental juga memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.
Tetapi wanita kuat itu tidak berbagi perjuangan dengan keluarga atau teman-temannya. Dia membawa semua penderitaan yang dianugerahkan padanya, alias memikul bebannya sendiri.
3. Mereka Lupa Akan Perhatian
Wanita yang kuat merawat keluarga dan kerabatnya, dia bahkan membawa beberapa beban emosional untuk meringankan beban mereka.
Tetapi dalam melakukan itu, kadang-kadang dia lupa bahwa ia sendiri membutuhkan perhatian khusus.
Advertisement
4. Mau Menunjukkan Fisik yang Kuat
Terkadang dia perlu menggambarkan citra diri yang kuat saat sedang berada di masa-masa sulit, di depan orang-orang yang rentan seperti anak-anak atau manula.
Namun, jika dia melakukan ini terlalu sering maka akan membuatnya terlampau sakit.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa emosi yang sering ditekan menempatkan beban ekstra pada jantung dan meningkatkan kemungkinan mengembangkan penyakit kardiovaskular dan kondisi lainnya.