Uluran Tangan Komunitas Yahudi untuk Penyintas Teror Christchurch

Ketua Dewan Yahudi Selandia Baru Stephen Goodman menyerahkan cek senilai lebih dari 900 ribu dolar bagi para korban serangan teror Christchurch.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jul 2019, 17:01 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2019, 17:01 WIB
Salat Jumat di Selandia Baru
Umat muslim melaksanakan salat Jumat di Hagley Park, Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (22/3). Ibadah itu digelar satu minggu selepas serangan mengerikan terhadap dua masjid di kota Christchurch yang menewaskan 50 orang. (AP/Mark Baker)

Liputan6.com, Christchurch - Ketua Dewan Yahudi Selandia Baru Stephen Goodman menyerahkan cek senilai lebih dari 900 ribu dolar bagi para korban serangan teror Christchurch, pada Rabu 17 Juli 2019.

Dana dari masyarakat Yahudi di Kota Pittsburgh, Amerika Serikat, ini diterima oleh Christchurch Foundation untuk membentuk dana Abrahamic. Pihak yayasan selanjutnya akan bekerja sama dengan masyarakat Muslim setempat untuk penyalurannya.

Menyusul serangan teroris asal Australia kepada jamaah masjid di Selandia Baru pada Jumat 15 Maret lalu, Federasi Yahudi Kota Pittsburgh langsung menggalang dana.

Tindakan mereka ini diilhami oleh dukungan masyarakat Muslim terhadap masyarakat Yahudi ketika terjadi penembakan di sebuah sinagog di Pittsburgh yang menewaskan 11 orang pada Oktober 2018.

Menurut laporan media setempat, para pemuka Yahudi dan Muslim sebelum penyerahan cek tersebut melakukan kunjungan ke masjid dan sinagog di Christchurch, demikian seperti dikutip dari ABC Indonesia, Kamis (17/7/2019).

Seorang warga Yahudi, Yasmin Sellars, mengaku baru pertama kalinya mendapat kesempatan berkunjung ke masjid.

"Saya membandingkan bagaimana kami masing-masing beribadah. Hal pertama yang tampak (di masjid) tidak ada kursi!" katanya seperti dilaporkan Radio New Zealand.

Penembakan masjid terjadi di Selandia Baru, tepatnya di Kota Christchurch, terjadi pada Jumat pagi, 15 Maret 2019.

Penyerang menargetkan Masjid Al Noor dan Linwoood Islamic Centre, menewaskan 50 orang dan melukai 50 lainnya.

Insiden itu adalah pertama kalinya dalam sejarah Selandia Baru, otoritas lokal menyebutnya sebagai "tindakan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya".

Kepolisian setempat juga mengecam tindakan di Christchurch, mengatakan bahwa tidak akan ada tempat untuk kekerasan semacam itu.

Simak video pilihan berikut:

Tanggapan Komunitas Islam

Para perempuan di Selandia Baru mengenakan kerudung sebagai bentuk solidaritas terhadap korban penembakan Christchurch (AFP)
Para perempuan di Selandia Baru mengenakan kerudung sebagai bentuk solidaritas terhadap korban penembakan Christchurch (AFP)

Sementara Dr Anwar Ghani dari Federasi Asosiasi Islam Selandia Baru yang juga baru pertama kali masuk ke sinagog lebih menyoroti persamaan yang ada.

"Kesamaan antara dua kelompok agama ini hanya tak tampak. Ini sesuatu yang perlu kita promosikan dalam komunitas masing-masing, bahwa kita harus saling mengunjungi tempat ibadah sehingga bisa meningkatkan pemahaman satu sama lain," katanya.

Penyerahan cek disaksikan Walikota Christchurch Lianne Dalziel, yang menilai sumbangan itu sebagai hadiah yang luar biasa.

Ketua Dewan Yahudi Selandia Baru Stephen Goodman menjelaskan Christchurch Foundation akan mengalokasikan dana sesuai kebutuhan keluarga korban serangan teror itu.

Dana ini, katanya, ditujukan pada tujuan jangka panjang seperti pendidikan, kebutuhan medis, konseling, perencanaan keuangan dan juga untuk meningkatkan hubungan Muslim-Yahudi.

Seorang pemuka Yahudi dari New South Wales Australia, Vic Alhadeff, secara khusus datang untuk menyalurkan dana 70.000 dolar dari masyarakat Yahudi setempat.

Dia mengaku sebenarnya bisa mentransfer saja dana tersebut, namun memutuskan hadir langsung untuk menunjukkan dukungan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya