Liputan6.com, Kairo - Sejumlah penyelam tengah mengarungi perairan Heracleion, sebuah kota Mesir Kuno, saat mereka mengalami hal yang tidak biasa. Ibarat menemukan harta karun, mereka sangat terkejut dengan apa yang ditemukan.
"Sisa-sisa kuil kuno Mesir, perhiasan emas, koin, dan serpihan kapal yang pernah hilang; berhasil mereka temukan," kata Kementerian Purbakala Mesir.
Tempat barang-barang itu ditemukan memang kota metropolis di masa lalu. Dibangun sekitar abad 8 SM.
Advertisement
Baca Juga
Heraclein berarti Hercules yang legendaris. Kota yang saat ini berada di bawah air itu, terletak di tepi Sungai Nil, Mesir; tepat di sebelah Laut Mediterania.
Banyak hal bersejarah terjadi di sana. Konon, kota itu adalah tempat di mana Cleopatra dimahkotai hingga 1.500 tahun setelahnya terjadi banjir, seperti dikutip dari laman Live Science, Rabu (31/7/2019).
Rahasia Kuno Terungkap
Sejak para arkeolog menemukan Heraclein pada tahun 2000, kota yang juga dikenal sebagai Thonis itu perlahan-lahan mengungkapkan rahasia Mesir kuno.
Selama penggalian dua bulan terakhir, para arkeolog menemukan sisa-sisa sebuah kuil besar, termasuk kolom-kolom batunya, dan sisa-sisa puing-puing kuil kecil Yunani yang terkubur di bawah sedimen sedalam 3 kaki di dasar laut.
Tim penggalian dipimpin oleh Franck Goddio, arkeolog bawah laut yang menemukan Heracleion 19 tahun lalu. Bersama-sama, tim menggunakan alat pemindaian yang mentransmisikan gambar artefak yang berada di dasar laut dan yang terkubur di bawahnya.
Simak video pilihan berikut:
Puluhan Kapal Ditemukan
Sementara itu, selama penggalian di masa lalu para arkeolog telah menemukan 75 kapal, meskipun tidak semuanya dalam kondisi yang baik. Temuan baru oleh tim penyelam ini kemungkinan adalah puing dari salah satu kapal - disebut sebagai Kapal 61 - yang pernah ditemukan, kata Kementerian Purbakala mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Kapal itu juga bukan perahu kecil. Ketika para arkeolog mengumpulkan Kapal 61 bersama-sama, perahu besar memiliki panjang 43 kaki.
Kapal itu menyimpan sejumlah harta. Di antaranya adalah koin perunggu dan emas, serta sejumlah perhiasan. Koin perunggu merujuk pada zaman Raja Ptolemeus II, yang memerintah dari 283 hingga 246 SM.
Selain barang berharga, tim arkeolog juga sempat menemukan tembikar yang berasal dari abad ketiga dan keempat SM, catat kementerian.
Tim ini juga melihat situs bawah laut Canopus, yang, seperti Heracleion, terletak di Teluk Abu Qir, Alexandria. Di Canopus, para arkeolog menemukan sebuah kompleks bangunan kuno yang memperpanjang jejak kota ke arah selatan sekitar 0,6 mil (1 kilometer), kata kementerian itu.
Advertisement