Taliban Tembak Mati 14 Milisi Pro Pemerintah Afghanistan

Militan Taliban membunuh 14 milisi pro-pemerintah di Afghanistan pada Rabu 28 Agustus 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Agu 2019, 16:34 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2019, 16:34 WIB
Seorang tentara nasional Afghanistan memegang bendera resmi negara tersebut (AFP Photo)
Seorang tentara nasional Afghanistan memegang bendera resmi negara tersebut (AFP Photo)

Liputan6.com, Afghanistan - Milisi pro-pemerintah di Afghanistan dibunuh oleh kelompok bersenjata Taliban di Afghanistan pada Rabu 28 Agustus 2019. 

Hal tersebut terjadi ketika pejabat Taliban dan Amerika Serikat mendekati kesepakatan dengan tujuan mengakhiri perang yang telah terjadi 18 tahun antara kedua belah pihak. 

Juru bicara polisi, Abdul Ahad Walizada menyatakan bahwa 14 orang tersebut tewas di Distrik Herat Rubat-e-Sangi setelah milisi Taliban menyerang pos pemeriksaan keamanan daerah Chahardara, demikian seperti dilansir abcnews.go.com.

"Setidaknya sembilan orang lainnya cedera dalam bentrokan", ujar Walizada. 

Upaya Memukul Mundur Militan Taliban

Pasukan Komando Elite Afghanistan memerangi Taliban. (AFP)
Pasukan Komando Elite Afghanistan memerangi Taliban. (AFP)

Berdasarkan penuturan jubir polisi itu, pasukan Taliban dipaksa mundur setelah adanya penguatan militer Afghanistan pada daerah tersebut. 

"Gerilyawan Taliban didesak mundur setelah pasukan Afghanistan memperkuat daerah tersebut (distrik Rubat-e-Sangi)," pungkas Abdul Ahad Walizada.

Sejauh ini pihak Taliban sudah mengklaim sebagai dalang serangan di Herat.

Perjanjian Damai

Akuisisi
Ilustrasi - perjanjian bisnis (cloudpro)

Seperti diketahui, pejabat Amerika Serikat dan Taliban dalam proses untuk mendekati sebuah perjanjian damai. 

Dalam perjanjian tersebut dikatakan Amerika Serikat akan menarik pasukan dari Afghanistan. Sebagai gantinya adalah imbalan janji Taliban untuk tidak memperbolehkan negara Afghanistan menampung kelompok-kelompok ekstremis Islam lainnya.

Proses negosiasi yang dilakukan antara kedua belah pihak sejatinya telah dilakukan selama berbulan-bulan untuk mencapai kesepakatan perjanjian.

 

Penulis: Hugo Dimas

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya