Riset JAMA: 1 dari 16 Perempuan AS Alami Hubungan Seks Pertama Karena Diperkosa

Lebih dari 3,3 juta anak perempuan dan wanita dewasa di AS mengalami hubungan seks pertama kali bukan karena suka sama suka.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 20 Sep 2019, 10:05 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2019, 10:05 WIB
Pemerkosaan Kejahatan Seksual
Ilustrasi Foto Pemerkosaan dan Kejahatan Seksual (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, lebih dari 3,3 juta anak perempuan dan wanita dewasa di Amerika Serikat mengalami hubungan seks pertama kalinya bukan karena suka sama suka. Bahkan, 1 dari 16 Perempuan AS mengalami hubungan seks pertama kali karena diperkosa.

"Seorang dokter praktik kemungkinan menjumpai beberapa pasien setiap minggu yang mengalami bentuk trauma ini," demikian menurut para penulis sebuah studi yang diterbitkan pekan ini pada jurnal kedokteran JAMA Internal Medicine, seperti dilansir VOAIndonesia, Kamis (19/9/2019).

Para penulis mencatat "gerakan #MeToo telah menyoroti seberapa sering perempuan mengalami kekerasan seksual," tetapi "tidak ada penelitian terbaru yang mengkaji prevalensi seks yang dipaksakan selama pengalaman seksual pertama anak perempuan dan perempuan atau konsekuensi kesehatannya."

50 persen anak perempuan dan wanita dewasa yang melaporkan diperkosa mengaku, mereka dipaksa berhubungan seks oleh seseorang yang lebih besar atau lebih tua. Separuh lebih menggambarkan tekanan secara verbal, dan 46 persen mengatakan mereka dibuat tidak berdaya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dibius dan Terancam

Keluarga Serahkan Pelaku Pemerkosaan Siswi SMP Deli Serdang ke Polisi
Ilustrasi pencabulan. Foto: Ist/Kriminologi.id

Selain itu, sebanyak 22 persen perempuan melaporkan bahwa mereka dibius, 26 persen melaporkan mereka merasa terancam secara fisik atau tersakiti secara fisik sebanyak 25 persen.

Rangkaian persamaan pelakunya adalah gender yang memiliki sedikit perbedaan sosial ekonomi atau ras.

"Hubungan seksual secara paksa dilaporkan oleh perempuan dari semua kelompok ras dan etnis dan sedikit bervariasi berdasarkan status kemiskinan, tingkat pencapaian pendidikan, atau tempat kelahiran," demikian laporan studi itu.

Dibandingkan dengan perempuan yang secara sukarela menyetujui berhubungan seks untuk pertama kalinya, perempuan yang dipaksa kecil kemungkinannya berkulit putih namun besar kemungkinannya dilahirkan di luar AS, berpendapatan di bawah tingkat kemiskinan dan kecil kemungkinannya berpendidikan perguruan tinggi. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya