Liputan6.com, New York - Beberapa saingan perusahaan mungkin saja sedang bekerja keras dan berusaha untuk membuat inovasi terbaru dari konsep Hyperloop buatan Elon Musk, namun nampaknya masih belum berhasil, hingga seorang remaja asal AS mengemukakan gagasannya yang menyabet penghargaan bergengsi.
Hyperloop, transportasi super cepat yang pertama kali dibayangkan Elon Musk pada 2013, digambarkan mampu memindahkan manusia maupun kargo dengan kecepatan 1.000 km per jam, menggunakan tabung bertekanan rendah yang hampir tidak bergesekan dengan lintasan.
Kini, seorang remaja berusia 13 tahun asal New York, Caroline Crouchley telah berhasil membuat inovasi Hyperloop yang lebih ekonomis serta ramah lingkungan.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari CNN, Sabtu (2/11/2019), ide dari Crouchley berhasil memenangkan juara kedua dari Kompetisi 3M Young Scientist tahunan. Idenya adalah ingin membangun tabung pneumatik di sebelah rel kereta yang sudah ada.
Angkutan magnetik akan melakukan perjalanan melalui tabung vakum ini, terhubung melalui lengan magnetik ke kereta yang bepergian di jalur yang sudah ada.
Sistem ini akan memanfaatkan jalur kereta api saat ini, sehingga menghemat biaya infrastruktur dan, kata Crouchley, menghapus potensi risiko keselamatan yang ditimbulkan ketika penumpang dalam ruang hampa udara.
Tidak perlu kereta yang menggunakan motor diesel atau listrik, membuat kereta lebih ringan dan lebih hemat bahan bakar.
Ini penting bagi Crouchley yang memiliki tujuan untuk menemukan solusi untuk krisis iklim.
"Saya menunjuk transportasi sebagai sesuatu yang ingin saya kerjakan karena jika kita dapat membuat kereta lebih efisien, maka kita dapat menghilangkan jumlah mobil, truk, dan bus di jalan," ucap Crouchley kepada CNN Travel.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Inovasi Ramah Lingkungan
Crouchley, dari Garden City di negara bagian New York, berfokus pada perjalanan kereta api sebagai solusi karena ayah dan saudara lelakinya secara teratur melakukan perjalanan dengan kereta api ke Kota New York.
Guru sainsnya mendorongnya untuk mengikuti kompetisi ilmuwan muda, yang mengundang siswa sekolah menengah di AS untuk mengirimkan video yang menguraikan solusi cerdas untuk masalah sehari-hari.
"Setelah saya mendapatkan inspirasi, saya melakukan banyak penelitian pada desain saya dan pada Hyperloop dan Maglev. Dan saya meletakkan desain saya di atas kertas kemudian memasukkannya ke Autodesk Inventor (program komputer untuk desain 3D)," kata Crouchley
Maglev adalah desain kereta api yang sangat efisien, tetapi mahal.
Sementara itu, ia menyimpulkan bahwa bentuk Hyperloop sebelumnya memiliki kekurangan.
"Hyperloop berisiko sangat tinggi. Desain saya bisa lebih murah dan lebih efisien daripada teknologi kereta saat ini yang sudah ada di luar sana. Ini juga lebih aman daripada Hyperloop," ungkap Crouchley.
Inovasi buatannya ia katakan bisa bergantung sepenuhnya pada energi terbarukan sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap mesin diesel atau elektrik yang kemudian dapat membuat kereta menjadi lebih ringan sekaligus cepat.
Advertisement