Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menyambut lima pemimpin muda yang tergabung dalam program 'Future Leaders Connect' di Kedutaan Besar Inggris, Jakarta pada Rabu (13/11/2019).
Kelima pemimpin muda Indonesia ini termasuk di antara 50 delegasi pemimpin muda dunia yang berpartisipasi dalam program Future Leaders Connect di Inggris pada 21 Oktober – 1 November 2019 lalu.
Kemudian, delegasi Indonesia terdiri Chief Psychology Officer di KALM; Karina Aelyo Nindyo Kusuma Negara, Legal Researcher di Indonesia Corruption Watch (ICW); Lalola Easter Kaban, Country Manager di Clinton Health Access Initiative (CHAI); Putri Herliana, Programme Coordinator di The Floating School Jakarta; Rahmat Hidayat HM, serta Sustainable Land Use Manager di World Resources Institute Indonesia; Rahman Adi Pradana.
Advertisement
Sementara itu, berbagai tamu undangan turut menghadiri acara yang memberi semangat positif terhadap Indonesia tersebut.
Tamu undangan meliputi Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Owen Jenkins serta Direktur British Council Indonesia, Paul Smith.
Sambutan Dubes Inggris dan British Council
Dubes Inggris Owen Jenkins turut menyambut positif para utusan Indonesia yang telah belajar beberapa hari di Inggris.
"Kami sangat bangga dapat mendengar langsung gagasan-gagasan dari para pemimpin muda Indonesia yang akan menjadi motor penggerak Indonesia sebagai salah satu negara terkuat di abad ke-21," kata Dubes Inggris Owen Jenkins dalam sambutannya di Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Rabu 13 November.
"Semoga program kepemimpinan Future Leaders Connect telah memberikan kesempatan belajar dua arah tentang proses pembuatan kebijakan di Inggris dan Indonesia," tambah Dubes Owen Jenkins.
Sementara itu Direktur British Council untuk Indonesia, Paul Smith juga turut member sambutan positif atas kepulangan lima pemimpin muda Indonesia yang terpilih tersebut.
"Pemimpin tidak selalu mereka yang berada di pucuk pimpinan sebuah lembaga. Anak muda dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang memadai pun dapat mempengaruhi dan menginspirasi institusi dan lingkungannya," kata Paul Smith.
"Meningkatkan kapasitas anak muda, khususnya para calon pemimpin bangsa, dan memberikan kesempatan berjejaring di tingkat global merupakan fokus kerja British Council, sejalan dengan upaya Indonesia untuk membangun aset sumber daya manusia," imbuh Paul Smith.
Advertisement
Future Leaders Connect 2019
Delegasi Indonesia mengikuti program bersama dengan pemimpin muda dari berbagai negara di dunia.
Negara tersebut meliputi Kanada, Mesir, India, Kenya, Meksiko, Maroko, Nigeria, Pakistan, Polandia, Tunisia, Amerika Serikat, serta empat negara dari Inggris Raya: Inggris (England), Irlandia Utara, Skotlandia, dan Wales.
Dalam presentasi yang disajikan, hanya hadir empat pemimpin muda. Pada kesempatan itu, Rahmat Hidayat tidak dapat hadir karena suatu halangan.
Kemudian, keempat delegasi Indonesia menggarisbawahi topik kepemimpinan yang efektif, strategi penyusunan kebijakan yang kolaboratif, serta authentic leadership sebagai pembelajaran penting selama mengikuti program di Inggris.
Program Future Leaders Connect dari British Council memberikan pelatihan pengembangan kebijakan dan kepemimpinan tingkat lanjut, kesempatan menjalin hubungan dengan para pemimpin terkemuka. Serta, kunjungan ke lembaga-lembaga terkemuka di Inggris untuk membangun jaringan dengan para pemimpin kebijakan dari seluruh dunia.
Pada tahun ini, selama 10 hari para delegasi muda menerima pelatihan kepemimpinan tingkat lanjut di Moller Institute, University of Cambridge, di mana mereka berpartisipasi dalam debat Cambridge College Union dan bertemu para pembuat kebijakan di Inner Temple.
Kemudian, mereka menghadiri acara networking di Gedung Parlemen Inggris dan Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran di London.
Usai program ini, para pemimpin muda Indonesia akan menjadi bagian dari jaringan global Future Leaders Connect yang terhubung dengan para pemimpin kebijakan dari seluruh dunia.
Melalui jaringan ini mereka akan membangun koneksi yang berharga, mengembangkan keahlian pembuatan kebijakan, dan memperoleh keterampilan untuk membuat dampak secara nasional dan internasional.
Dalam preentasinya, kelima pemimpin tersebut memperoleh tiga hal yang ingin dibangun. Hal itu meliputi connections and influence, inclusive diversity, serta strategic collaboration.
Sementara itu, melihat antusiasme 15.000 orang lebih yang mendaftar Program Future Leaders Connect, British Council bekerja sama dengan Moller Institute, Churchill College, University of Cambridge.
Hal itu dengan membuat program belajar daring (online) gratis yang dirancang khusus mengikuti silabus program Future Leaders Connect. Program belajar bertajuk 'Ideas for a Better World’ ini dapat diakses di platform online Future Learn; https://www.futurelearn.com/courses/ideas-better-world
Reporter: Hugo Dimas