Penembakan di Luar Supermarket Oklahoma, 3 Orang Tewas

Pihak berwenang belum mengungkapkan motif penembakan di dekat tempat perbelanjaan Walmart Oklahoma, Amerika Serikat.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 19 Nov 2019, 09:50 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2019, 09:50 WIB
Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Oklahoma - Penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini di luar sebuah tempat perbelanjaan Walmart. Insiden itu mengakibatkan tiga orang tewas.

Horor penembakan berakhir setelah seseorang menodongkan senjata ke arah penembak utama, kata polisi dan seorang saksi mata.

"Petugas kepolisian menanggapi panggilan tak lama sebelum pukul 10.00 pagi waktu setempat. Lalu menemukan seorang pria dan seorang wanita tewas di kursi depan sebuah mobil di tempat parkir. Seorang pria lain meninggal di luar mobil," kata Kepala Polisi Duncan Danny Ford seperti dikutip dari Associated Press, Selasa (19/11/2019). 

"Sepertinya beberapa peluru ditembakkan ke mobil, dan sebuah pistol ditemukan di tempat kejadian," kata Ford.

Pihak berwenang belum mengungkapkan motif penembakan itu. Ford mengatakan tampaknya seorang pria bersenjata menembak korban pria dan wanita dan kemudian mengarahkan pistol itu pada dirinya sendiri.

Ford mengatakan ketiganya saling kenal, tetapi menolak untuk menggambarkan hubungan mereka atau mengidentifikasi mereka sambil menunggu pemberitahuan dari keluarga dekat. Dia mengatakan salah satu korban adalah karyawan Walmart atau mantan karyawan.

Warga Duncan, Aaron Helton, seorang veteran Angkatan Darat, mengatakan bahwa dia berada di Walmart sekitar jam 09.45 ketika dia mendengar sembilan tembakan dan melihat pria bersenjata itu. Menurut Helton, seorang pria lain berjalan, menodongkan pistol ke kepala penembak dan menyuruhnya berhenti menembak.

Helton juga mengatakan dia melihat penembak itu mengarahkan pistolnya pada dirinya sendiri.

Ford mengakui bahwa seseorang yang tidak berhubungan dengan penembakan itu mendekati pria bersenjata itu dengan senjata, tetapi tidak dapat memastikan versi Helton tentang peristiwa itu.

"Saya tidak tahu apakah itu masuk kategori crime of passion," kata Helton.

Tera Mathis, juru bicara Departemen Kepolisian Duncan, mengatakan nama, umur, dan detail pribadi lainnya mengenai para korban tidak tersedia. Dia menolak mengomentari laporan bahwa penembakan itu adalah tindakan kekerasan dalam rumah tangga.

Insiden Terisolasi

Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Pada konferensi pers, Jaksa Distrik Stephens County Jason Hicks mengatakan tidak pernah ada penembak aktif di dalam toko. Dia menggambarkan penembakan itu sebagai insiden yang terisolasi.

Kendati demikian, sebelumnya sekolah-sekolah di kota itu sempat disterilisasi secara singkat. Sebagian besar tempat parkir pusat perbelanjaan - di sekitar kendaraan yang penuh peluru - ditutup sepanjang hari.

Juru bicara Walmart Payton McCormick mengatakan kepada USA Today bahwa tidak ada staf yang terlibat dalam penembakan atau cedera, dan karyawan toko itu tidak dievakuasi.

Perwakilan Negara Bagian Forrest Bennett kemudian mengunggah dukungan lewat Twitter untuk para korban dan keluarga mereka.

"Semakin dekat, semakin sakit. Duncan sekali lagi menderita kekerasan senjata," katanya. "Ketika kita mempelajari lebih lanjut tentang motivasi penembak, mencari cara untuk mencegah hal ini terjadi lagi."

Penembakan Dekat Walmart Sebelumnya

Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Duncan adalah kota berpenduduk sekitar 25.000 orang di Stephens County, sekitar 80 mil selatan Kota Oklahoma.

Penembakan itu terjadi beberapa hari setelah pembukaan kembali Walmart di El Paso, Texas, yang telah menjadi tempat penembakan massal 3 Agustus. Serangan itu menewaskan 22 orang di tempat parkir dan di dalam Cielo Vista Supercenter.

Manajer Duncan City, Kimberly Meek meyakinkan publik melalui Facebook bahwa ancaman telah berakhir.

"Petugas penegak hukum telah mengamankan tempat kejadian, dan kami tidak percaya ada ancaman tambahan bagi masyarakat," kata Meek. "Doa kami adalah bersama para korban, keluarga mereka dan dengan komunitas penegak hukum kami saat mereka menyelidiki." 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya