Liputan6.com, Sydney - Selasa 10 Desember 2019 boleh jadi merupakan hari terburuk bagi masyarakat Sydney. Kabut asap tebal akibat kebakaran hutan menyelimuti kota terbesar di Australia tersebut, membuat kondisi udara di sana kian memburuk.
Mengutip ABC Indonesia, Rabu (10/12/2019), kualitas udara di berbagai bagian kota dilaporkan tujuh kali di atas ambang berbahaya.
Di pusat kota gedung-gedung tinggi dan ikon seperti Harbour Bridge hampir tidak terlihat karena tertutup kabut asap, polusi udara terburuk terjadi bagian Barat Daya kota tersebut.
Advertisement
Di kawasan perumahan Oakdale, kualitas udara tercatat 1.044, padahal ambang batas berbahaya adalah 200.
Kantor Dinas Pemadam Kebakaran, Rural Fire Service, di kawasan Homebush sempat dievakuasi karena alarm kebakaran di dalam gedung berbunyi karena asap yang masuk.
Di pusat kota Sydney, indeks polusi udara juga di atas ambang bahaya yaitu 341 antara pukul 08.00 sampai 09.00 pagi.
Dr Richard Broome dari Dinas Kesehatan New South Wales mengatakan mereka yang mengalami masalah gangguan pernapasan sebaiknya tidak melakukan kegiatan di luar ruangan.
"Yang paling rentan adalah mereka yang memiliki masalah jantung dan paru-paru," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Berlangsung Selama Beberapa Pekan
Kabut asap ini sudah menyelimuti Sydney dan sebagian wilayah New South Wales selama beberapa minggu terakhir, dan diperkirakan akan terus berlangsung selama beberapa bulan.
"Saya tidak pernah melihat Sydney seperti ini sebelumnya," kata Lisa Herbertson, seorang pengguna Twitter.
"Bangun pagi untuk melihat kabut asap paling pekat yang pernah saya lihat di daerah kediaman saya," kata Samantha Waterfield di Belmont North.
Biro Meteorology (BOM) mengatakan keadaan akan sedikit membaik karena adanya perubahan arah angin.
Advertisement
Suhu Meningkat
Namun suhu juga akan meningkat di beberapa kawasan dimana suhu akan mencapai 42 derajat Celcius di Sydney Barat.
Dinas Kesehatan NSW sudah menyarankan warga untuk tidak keluar rumah antara pukul 13.00 sampai 16.00 sore.