Liputan6.com, London - Menara jam Big Ben yang terkenal di London akan berdentang seantero ibu kota Inggris pada 31 Januari 2020 pukul 23.00 waktu setempat. Dentangan lonceng jam di menara empat sisi itu untuk menandai berakhirnya keanggotaan Inggris di Uni Eropa (UE) atau Brexit.
Ketua House of Commons yang baru terpilih Lindsay Hoyle telah membatalkan pengumuman pendahulunya, John Bercow, yang menolak memberikan izin lonceng terkenal itu dibunyikan pada momen perpisahan Inggris dan UE, seperti dilansir Xinhua, Senin (23/12/2019).
Dalam wawancara penting pertamanya sejak menduduki peran barunya, Hoyle mengatakan kepada Sunday Telegraph bahwa lonceng raksasa di Elizabeth Tower, Gedung Parlemen harus dibunyikan pada 31 Januari jika anggota parlemen "ingin melakukannya".
Advertisement
Dia menambahkan, keluarnya Inggris secara resmi dari UE pada 31 Januari akan menjadi momen yang signifikan. Belasan politisi di House of Commons pun telah menandatangani permintaan agar lonceng dibunyikan pada 31 Januari.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terobosan Signifikan
The Telegraph mengatakan, komentar Hoyle menandai terobosan yang signifikan dari pendekatan Bercow, yang sejak mengundurkan diri sebagai ketua, telah menggambarkan Brexit sebagai kesalahan terbesar Inggris sejak Perang Dunia Kedua. Tahun lalu sebuah komite yang diketuai Bercow menolak permintaan agar Big Ben dibunyikan, tambah laporan itu.
"Jika parlemen menghendakinya, maka mereka akan melakukannya. Saya tidak yakin apakah dalam tahap pekerjaan bangunan saat ini loncengnya boleh dibunyikan ... tetapi jika itu yang diinginkan parlemen, saya tidak akan menghalanginya," imbuh Hoyle.
Menara berusia 160 tahun yang menjadi rumah bagi lonceng yang dikenal luas sebagai Big Ben tersebut saat ini sedang menjalani proses restorasi senilai 78 juta dolar AS (1 juta dolar AS = Rp 13.993), dan dentang lonceng regulernya dihentikan untuk melindungi pendengaran para pekerja konstruksi.
Advertisement