Demi Mencegah Perang, Iran Ingin Berdialog

Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan bahwa negaranya ingin mengadakan dialog demi mencegah terjadinya perang.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 17 Jan 2020, 12:34 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2020, 12:34 WIB
Keakraban Erdogan, Putin, Rouhani Saat Bahas Perdamaian Suriah
Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara dalam pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait perdamaian Suriah di Ankara, Turki, Rabu (4/4). (AFP PHOTO/ADEM ALTAN)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pada Jumat 17 Januari bahwa ia ingin menghindari perang setelah Tehran dan Washington muncul di ambang konfrontasi militer langsung pada awal Januari -- untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari setahun.

Menjelang pemilihan parlemen pada 21 Februari dan di tengah ketegangan tinggi antara Tehran dan negara Barat mengenai program nuklir Iran, Hassan Rouhani mengatakan dialog dengan dunia masih "mungkin", seperti dimuat oleh Channel News Asia, Jumat (17/1/2020).

"Pemerintah bekerja setiap hari untuk mencegah konfrontasi militer atau perang," kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan televisi.

Wilayah itu tampaknya berada di tepi konflik baru pada awal Januari setelah AS membunuh jenderal top Iran Qasem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak di Baghdad. Hal tersebut mendorong Iran untuk membalas terhadap target militer AS di Irak dengan satu tembakan rudal beberapa hari kemudian.

Rouhani mengatakan serangan itu merupakan "kompensasi" atas kematian Soleimani, arsitek strategi militer Timur Tengah Iran.

Ketegangan antara kedua musuh tampaknya mereda setelah jatuhnya pesawat penumpang Ukraina secara tidak sengaja beberapa jam setelah serangan balasan, karena Iran dalam siaga tinggi untuk pembalasan AS.

Tragedi itu menewaskan 176 orang, yang korbannya sebagian besar warga Iran dan Kanada.

Menteri Luar Negeri Kanada pada hari Kamis bersumpah untuk mendorong Iran memberi jawaban tentang tragedi itu.

"Keluarga menginginkan jawaban, komunitas internasional menginginkan jawaban, dunia sedang menunggu jawaban dan kami tidak akan beristirahat sampai kami mendapatkannya," kata Francois-Philippe Champagne di London.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Iran Vs AS

Kondisi Pangkalan Militer AS Usai Dihujani Rudal Iran
Tentara AS berdiri di lokasi pemboman Iran di pangkalan udara Ain al-Asad, Anbar, Irak, Senin (13/1/2020). Iran menghujani pangkalan militer AS tersebut dengan rudal sebagai balasan atas kematian Jenderal Qasem Soleimani. (AP Photo/Qassim Abdul-Zahra)

Pihak Kanada mengatakan sebelumnya bahwa kebijakan Presiden AS Donald Trump telah berkontribusi pada meningkatnya ketegangan yang menyebabkan bencana.

Pada Juni 2019, Iran dan AS juga tampaknya berada di ambang konfrontasi militer langsung setelah Teheran menembak jatuh pesawat AS yang katanya telah melanggar wilayah udaranya.

Trump mengatakan dia membatalkan serangan balasan pada menit terakhir.

Permusuhan antara Washington dan Tehran telah meningkat sejak Trump menarik AS dari perjanjian nuklir 2015 yang penting pada tahun 2018 dan menerapkan kembali sanksi yang sadis.

Di Iran, demonstrasi anti-pemerintah terjadi setiap hari, membuat pasukan keamanan dikerahkan di seluruh wilayah ibu kota.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya