Liputan6.com, Jakarta- Butuh komitmen dan kerja keras yang luar biasa untuk menjadi astronaut. Usia yang cenderung dipilih untuk profesi ini sekitar pada 30 dan 40 tahun.
Orang-orang yang mendaftar untuk menjadi astronaut pun biasanya meninggalkan karir mereka yang sudah baik dan memulai semua lagi dari bawah, seperti dikutip dari Space.com, Rabu (22/1/2020).
Pelatihan dan proses yang akan dilakukan juga akan sangat panjang, serta tidak adanya jaminan untuk mereka berhasil ke angkasa luar. Namun, Space.com melaporkan bahwa ada lebih dari 18.000 orang di Amerika bersaing dalam putaran seleksi astronaut NASA.
Advertisement
Persyaratan yang ketat juga dimiliki NASA untuk calon astronaut. Tidak hanya harus lulus pemeriksaan fisik dari NASA, astronaut juga harus mempunyai keterampilan dalam mengerjakan pekerjaan di pesawat ruang angkasa atau di stasiun antariksa yang jauh dari rumah.
Program dan Pekerjaan
Kandidat yang terpilih akan menjalani proses yang intens, sebelum mengikuti kelas baru yang akan memberikan mereka sertifikasi astronaut siap terbang. Di antara banyaknya tugas, pelajaran mengenai perjalanan ruang angkasa akan mereka lalui, juga cara melakukan robotika, hingga bagaimana menerbangkan pesawat terbang dan bagaimana mengoperasikan Stasiun Antariksa Internasional.
Karir para astronaut baru, dapat dimulai dengan bepergian ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, atau juga adanya kemungkinan untuk mereka terbang lebih jauh. Hal itu masih bergantung pada prosedur dan kebijakan Antariksa Amerika Serikat yang berlangsung di tahun-tahun yang akan datang, juga program apa saja yang NASA sedang kerjakan.
Sebagian besar masyarakat memperhatikan astronaut saat mereka berada di luar angkasa. Namun pada kenyataannya, hal itu dilakukan pada sebagian kecil waktu sepanjang karir mereka. Para astronaut (pada biasanya) menghabiskan sebagian besar waktu mereka dalam pelatihan dan mendukung misi lain.
Advertisement
Mengoperasikan Kendaraan Ruang Angkasa
Ada berbagai macam kendaraan ruang angkasa dalam kelas astronaut. Â
Salah satunya adalah Pesawat Ruang Angkasa Soyuz asal Rusia yang digunakan untuk mencapai Stasiun Luar Angkasa Internasional, tujuan utama di operasikannya pesawat luar angkasa tersebut adalah untuk menguji penerbangan luar angkasa yang berdurasi panjang.
Namun pada tahun-tahun mendatang, NASA memiliki harapan agar bisa kembali bergerak di luar orbit rendah Bumi dalam misi mereka ke bulan dan Mars. Jika ini terjadi, pesawat ruang angkasa Orion akan digunakan untuk eksplorasi ruang angkasa secara mendalam dalam kelas baru astronaut.