Christmas Island Jadi Tempat Karantina, Warga Australia Dijamin Aman dari Virus Corona

Pemerintah Australia menjamin penduduk di pulau itu akan aman dari wabah Virus Corona dari mereka yang dievakuasi dari China.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Feb 2020, 06:48 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2020, 06:48 WIB
Perdana Menteri Scott Morrison ketika mengunjungi salah satu kamar perawatan di Christmas Island.
Perdana Menteri Scott Morrison ketika mengunjungi salah satu kamar perawatan di Christmas Island. (Source: Lukas Coch/AAP Image via AP)

Liputan6.com, Christmas Island - Sama seperti di Pulau Natuna, Pulau Christmas Island di Australia juga dipergunakan sebagai pusat karantina bagi ratusan warga Australia yang dievakuasi dari Wuhan. Pemerintah pun menjamin penduduk di pulau itu akan aman dari Virus Corona.

Jaminan pemerintah ini disampaikan pada Rabu 5 Februari 2020, kepada warga setempat yang sebagian besar keturunan Melayu dan China.

Seperti diberitakan sebelumnya, dikutip dari ABC Indonesia, Rabu (5/2/2020), 240 warga negara dan permanen residen Australia sudah diterbangkan dengan pesawat khusus dari Wuhan hari Senin.

Mereka termasuk 84 anak-anak berusia di bawah 16 tahun, dan lima bayi berusia di bawah dua tahun.

Pesawat Qantas Boeing 747 yang membawa mereka pada awalnya mendarat di Perth sebelum kemudian diterbangkan dengan pesawat lebih kecil ke Christmas Island dimana mereka akan berada di sana selama dua pekan di pusat penahanan imigrasi.

Pejabat setempat Gordon Thomson mengatakan mereka tidak mendapat pemberitahuan sama sekali mengenai rencana evakuasi ke Christmas Island.

Meski ada informasi tambahan dalam beberapa hari terakhir, namun Thomson mengatakan pemerintah Federal tidak melakukan banyak usaha untuk menghilangkan kekhawatiran penduduk setempat.

Thomson mengatakan sudah banyak pesan yang disampaikan di internet dan media sosial namun pesan itu mungkin tidak sampai ke penduduk lokal yang tidak memiliki akses internet di sana.

Dia mengatakan informasi juga tidak banyak yang tersedia dalam bahasa selain Inggris, padahal hanya sepertiga warga di sana menggunakan bahasa Inggris untuk kegiatan sehari-hari.

"Banyak warga yang tidak mengerti Bahasa Inggris atau bahasa Inggrisnya kurang bagus sehingga mereka tidak mendapat informasi sama sekali," kata Thomson.

Administrator Christmas Island Natasha Griggs sudah menyampaikan pesan kepada warga pulau tersebut lewat Facebook bahwa mereka yang menjalani karantina akan tinggal di tempat yang betul-betul terpisah dari warga biasa.

"Mereka yang menjalani karantina tidak akan bisa bergerak bebas, atau mendapat layanan termasuk layanan kesehatan yang biasanya digunakan oleh warga pulau ini ataupun pengunjung lain." katanya di akun FB.

Dia juga mengatakan bahwa staf medis dan staf lain yang berhubungan langsung dengan mereka yang dikarantina dari pusat wabah Virus Corona, juga tidak akan tinggal di tengah warga di pulau tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Belum Ada yang Terdeteksi

Wabah Virus Corona, China Sulap Pusat Konvensi Jadi Rumah Sakit
Para pekerja mengatur tempat tidur di pusat konvensi yang diubah menjadi rumah sakit sementara virus corona, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Selasa (4/2/2020). Dari 427 korban tewas akibat virus corona, hampir seluruhnya terjadi di China. (Chinatopix via AP)

Sekelompok 35 warga Australia yang diterbangkan dengan pesawat Air New Zealand dari Wuhan, yang akan tiba di pangkalan militer di Auckland (Selandia Baru) juga nantinya akan dipindahkan ke Christmas Island.

PM Scott Morrison mengatakan bahwa pemerintah Federal akan mengkoordinir evakuasi pesawat kedua dan terakhir guna membawa warga Australia kembali dari China.

"Kita akan mengirim satu pesawat lagi ke Wuhan, kami sedang mempersiapkannya saat ini," kata PM Morrison.

"Persiapan pemindahan ke Christmas Island berjalan dengan baik. Sampai saat ini tidak ada kasus yang terdeteksi di sana."

Presiden Dewan Kota praja Christmas Island Gordon Thomson mengatakan yakin operasi karantina di sana tidak akan membahayakan warga setempat.

Dia mengatakan kekhawatiran yang didengarnya lebih disebabkan karena unsur politik dibandingkan kekhawatiran dari sisi kesehatan.

"Saya bersimpati dengan mereka yang dikarantina di pusat penahanan. Mereka berada jauh dari rumah mereka sendiri," katanya.

"Hal yang buruk adalah mereka tidak seharusnya di sini. Mereka seharusnya ada di daratan utama Australia."Pusat tahanan imigrasi berada sekitar 20 km dari kawasan pemukiman utama warga setempat di sana.

Warga mengatakan kehidupan berjalan seperti biasa meski ada operasi karantina tersebut.

 

Tahun Ajaran Baru Sudah Mulai di Australia

Bendera negara Australia - AFP
Bendera negara Australia - AFP

Siswa sekolah dasar dan menengah di pulau tersebut memulai tahun ajaran baru hari Senin setelah liburan musim panas yang panjang.

Restoran dan bar masih buka dan didatangi warga setempat dan juga turis yang ada.

Banyak warga di sana sedang mempersiapkan acara besar-besaran memperingati Tahun Baru Imlek yang akan dilakukan pada Sabtu 8 Februari 2020 malam.

Christmas Island terletak sekitar 1500 km dari daratan utama Australia, dan secara geografis lebih dekat dengan pulau Jawa dan Sumatera.

Ada dua penerbangan komersial dari Perth ke Christmas Island setiap minggunya, dengan penerbangan memerlukan waktu sekitar 4,5 jam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya