SpaceX Siap Tawarkan Wahana Wisata dengan Pesawat Luar Angkasa

SpaceX rencananya akan menggandeng agen pariwisata luar angkasa untuk membuka wahana di atas pesawat luar angkasa.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 19 Feb 2020, 20:10 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2020, 20:10 WIB
ilustrasi pesawat luar angkasa
Ilustrasi perjalanan ke luar angkasa SpaceX (Foto: SpaceX)

Liputan6.com, New York - SpaceX telah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan pariwisata antariksa untuk mengatur perjalanan yang mengorbit Bumi untuk kelompok pelancong yang suka bertualang.

Space Adventures, yang menyelenggarakan delapan perjalanan wisata ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 2001 hingga 2009, berencana membantu mengatur penerbangan untuk empat orang di pesawat ruang angkasa SpaceX's Crew Dragon.

Perjalanan bisa berlangsung pada akhir 2021, menurut siaran pers dan video Space Adventures dirilis Selasa dan dikutip dari CNN, Rabu (19/2/2020). 

Penumpang akan menghabiskan waktu hingga lima hari untuk meluncur melalui orbit Bumi sambil meringkuk di dalam pesawat ruang angkasa berbentuk gumdrop yang tingginya sekitar 13 kaki.

Jalur penerbangan bisa membawa para wisatawan ke ketinggian dua hingga tiga kali lebih tinggi daripada tempat orbit Stasiun Luar Angkasa Internasional, menurut ketua Space Adventures Eric Anderson. Itu akan lebih jauh dari Bumi daripada yang pernah dilalui orang dalam beberapa dekade.

Perjalanan tersebut juga menawarkan pandangan yang mirip dengan astronot di atas misi NASA 11 Gemini yang disaksikan pada tahun 1966, kata Anderson melalui Twitter.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rencana Sebelumnya Sering Batal

Kapsul Dragon SpaceX
Kapsul Dragon CRS-18 SpaceX yang membawa persediaan untuk astronot NASA di stasiun ruang angkasa internasional (Foto: CNET)

Langkah selanjutnya adalah menemukan individu yang mampu untuk membayar biaya penerbangan tersebut.

Seorang juru bicara Space Adventures mengatakan harga perjalanan akan "dalam kisaran sebagai peluang luar angkasa orbital lainnya," yang telah dihargai dalam puluhan juta dolar.

NASA juga perlu mensertifikasi Crew Dragon SpaceX sebelum dapat menerbangkan manusia, yang bisa terjadi dalam beberapa minggu mendatang.

SpaceX, usaha roket pengisian daya keras Elon Musk, menerima $ 2,6 miliar dari NASA pada tahun 2014 untuk pengembangan Crew Dragon. Boeing mencapai kesepakatan serupa senilai $4,2 miliar untuk mengembangkan pesawat ruang angkasa Starliner-nya.

NASA berencana untuk menggunakan pesawat ruang angkasa kedua untuk menjaga Stasiun Luar Angkasa Internasional sepenuhnya dikelola dengan astronot yang terlatih secara profesional.

Tetapi Boeing dan SpaceX masih akan memiliki dan mengoperasikan kendaraan mereka dan akan diizinkan untuk menggunakannya untuk jenis misi lain, termasuk wisata luar angkasa.

Kedua perusahaan sudah mengeksplorasi opsi-opsi itu.

Boeing, misalnya, menandatangani perjanjian dengan Space Adventures pada 2010 untuk mengoordinasikan wisata bagi non-astronot di atas Starliner. Namun perlu dicatat bahwa rencana untuk menerbangkan wisatawan ke ruang angkasa sering diubah atau ditinggalkan. Tahun lalu, misalnya, sebuah perusahaan bernama Bigelow Aerospace mengatakan akan mengatur perjalanan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional menggunakan SpaceX's Crew Dragon. Perusahaan berencana untuk menjual tiket seharga sekitar $ 52 juta, tetapi rencana itu kemudian dibatalkan.

Dan pada tahun 2017, SpaceX berbicara tentang mengirim wisatawan dalam penerbangan mengelilingi bulan naik kapsul Crew Dragon. Perusahaan itu pun membatalkan rencana itu untuk fokus pada merancang pesawat ruang angkasa raksasa dan sistem roket yang disebut Starship, yang saat ini sedang dalam tahap awal pengembangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya