Selain Indonesia, 7 Ulama Negara Ini Izinkan Tunda Salat Jumat karena Corona COVID-19

Berbagai negara memutuskan menunda salat Jumat demi meredam penyebaran Virus Corona COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 20 Mar 2020, 11:30 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2020, 11:30 WIB
Angkat Bicara, Pejabat Dunia Kecam Kebijakan Trump Soal Yerusalem
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberi keterangan saat menggelar pertemuan di Ankara, Turki (5/12). Karena kebijakan Trump soal Yerusalem, Erdogan akan memutus semua hubungan diplomatik dengan Israel. (Yasin Bulbul / Pool via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Penyebaran Virus Corona (COVID-19) membuat pemerintah berbagai negara melarang warganya berkumpul di keramaian. Sebab virus tersebut mudah menyebar lewat kontak fisik dekat, seperti saat bersin atau batuk.

Akibatnya, kegiatan ibadah turut terganggu. Umat Muslim terutama harus meningkatkan kewaspadaan karena harus saling berdekatan ketika salat berjemaah.

Sebagai antisipasi, negara-negara Muslim mengambil kebijakan agar menghentikan salat Jumat untuk sementara hingga Virus Corona COVID-19 reda.

Kebijakan itu berdasarkan fatwa bahwa salat berjemaah boleh dihentikan karena ada wabah yang menyebar. Masjid-masjid di Indonesia pun mulai menunda pelaksanaan salat Jumat.

Berikut tujuh negara yang untuk sementara menghentikan salat Jumat untuk meredam penyebaran Virus Corona COVID-19:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


1. Turki: Ganti Salat Jumat dengan Salat Zuhur

Diduga Tertular COVID-19, 132 Penumpang Turkish Airlines Dikarantina
Pekerja medis mengantar para penumpang maskapai Turkish Airlines ke rumah sakit guna menjalani karantina di Ankara, Turki (25/2/2020). Penumpang yang berada di pesawat tersebut akan dikarantina selama 14 hari untuk diperiksa di rumah sakit di ankara. (Xinhua/Mustafa Kaya)

Pemerintah Turki pada awal pekan ini menginstruksikan agar masjid-masjid menghentikan kegiatan salat berjemaah.

Kegiatan salat Jumat otomatis juga berhenti sementara. Otoritas agama Turki berkata salat Jumat bisa diganti salat Zuhur.

"Pada proses ini, maka cukup melakukan salat Zuhur ketimbang salat Jumat," ujar Ali Erbas, kepala Direktorat Bidang Agama Turki, seperti dikutip kantor berita Anadolu.

Namun, masjid di Turki tetap buka bagi yang ingin salat secara individual.


2. Arab Saudi: Salat Jumat hingga Salat Jenazah Terkena Dampak

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud menerima kunjungan seorang rabi Yahudi Israel, David Rosen. (Middle East Eye)
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud menerima kunjungan seorang rabi Yahudi Israel, David Rosen. (Middle East Eye)

Semua masjid di Kerajaan Arab Saudi menunda kegiatan salat berjemaah. Pemerintah Arab Saudi meminta agar masyarakat salat di rumah dulu untuk sementara.

Awalnya, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi tidak termasuk aturan ini. Namun belakangan, kegiatan ibadah di dua lokasi itu turut dibatasi.

Salat Jumat hingga salat jenazah di masjid tidak boleh diadakan dulu, demikian laporan Arab News.

Azan di Arab Saudi juga dimodifikasi sehingga panggilan "mari menunaikan salat" diganti menjadi "salat di rumah" atau "salat di tempatmu berada."


3. Mesir: Fatwa Al-Azhar

Imam Besar Masjid Al Azhar Syeikh Ahmed Al-Tayeb.
Imam Besar Masjid Al Azhar Syeikh Ahmed Al-Tayeb. (Vincenzo PINTO/AFP)

Otoritas Cendekiawan Senior Al-Azhar, yang dipimpin Azhar Grand Sheikh Ahmed Al-Tayeb, telah mengizinkan penangguhan salat Jumat dan salat berjemaah sebagai bagian dari langkah-langkah pencegahan terhadap Virus Corona COVID-19.

Prioritas utama Syariah Islam, katanya, adalah untuk melindungi orang dan menjaga kesehatan mereka. Demikian seperti melansir dary Egypt Independent.

"Karena tanggung jawabnya, Otoritas Cendekia Senior memberi tahu para pejabat di seluruh dunia, bahwa diperbolehkan untuk menunda salat Jumat dan salat berjamaah di semua negara karena takut menyebarkan virus," kata pernyataan itu.


4. Singapura: Belajar dari Kasus Malaysia

Tempat Wisata di Singapura Sepi
Para wisatawan mengunjungi Taman Merlion di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Singapura menghentikan kegiatan di masjid setidaknya hingga 26 Maret mendatang. Otoritas agama di Singapura mengatakan hal ini boleh dilakukan meningat adanya wabah.

Majelis Agama Islam Singapura berkata pemerintah setempat belajar dari kasus penyebaran Virus Corona di acara tabligh akbar Malaysia yang menularkan virus ke ratusan orang.

Kementerian Kesehatan Singapura pun merekomendasikan agar masjid tutup dulu. Azan di Singapura turut diubah agar masyarakat salat di rumah saja.


5. Uni Emirat Arab: Salat Berjemaah Libur Sebulan

Burj Khalifa
Burj Khalifa, bangunan tertinggi di dunia, diterangi untuk merayakan sepuluh tahun pembangunannya di Dubai pada 4 Desember 2020. (Giuseppe CACACE / AFP)

Uni Emirat Arab menyetop pelaksanaan salat berjemaah dan salat Jumat selama satu bulan demi mencegah penyebaran Virus Corona. Azan negara ini juga berganti agar masyarakat beribada di rumah.

Diaporan Gulf News, Otoritas agama UEA turut meminta agar salat Jumat diganti salat zuhur dulu karena Virus Corona sudah termasuk epidemi.

"Umat Muslim boleh beribadah di rumah di kala epidemi, perang, dan krisis kemanusiaan, begitu pula ketika mereka takut nyawa mereka terancam," ujar Dr. Ali Ahmad Masha'el, Grand Mufti di UEA.


6. Kuwait: Sempat Viral

Ilustrasi Bendera Kuwait (Pixabay)
Ilustrasi Bendera Kuwait (Pixabay)

Azan di Kuwait sempat viral saat muadzin menyerukan agar umat muslim salat di rumah saja. Hayya ala Al salah berganti menjadi Al Salatu Fi Buyutikum.

Menurut laporan Gulf News, masjid masih bisa terus mengumandangkan azan, tetapi ibadah mesti dilakukan dari rumah. Semua kegiatan salat berjemaah dan salat Jumat dihentikan sementara demi mengendalikan Virus Corona.


7. Iran: Salat Jumat Ditunda Sejak Bulan Lalu

Intip Penanganan Pasien Virus Corona di Iran
Petugas medis merawat seorang pasien yang terinfeksi virus corona atau COVID-19 di sebuah rumah sakit di Teheran, Iran, Minggu (1/3/2020). Sejauh ini, Iran mencatat ada 1.501 kasus virus corona dengan 66 korban meninggal. (Ali Shirband/Mizan News Agency via AP)

Iran memiliki jumlah kematian akibat Virus Corona yang tertinggi di Timur Tengah. Pembatalan salat Jumat pun terjadi sejak Februari lalu, demikian laporan Middle East Monitor.

Ulama syiah Ayatollah Ali al-Sistani juga meminta agar masyarakat patuh pada aturan itu agar Virus Corona tak meluas. 

"Perkumpulan-perkumpulan dilarang untuk membatasi penyebaran Virus Corona, itu harus didengar dan dipatuhi secara serius," ujarnya seperti dikutip Anadolu.

Selain itu, Iram juga sedang kesulitan melawan Virus Corona akibat terkekang sanksi ekonomi dari AS. Hingga hari ini, jumlah pasien meninggal di Iran mencapai 1.284 pasien dan 5.979 sembuh.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya