Hadapi Situasi COVID-19, Imam Besar Masjid Istiqlal: Jangan Menceburkan Diri dalam Kebinasaan

Menyikapi situasi COVID-19, Imam Besar Masjid Istiqlal mengingatkan, jangan menceburkan diri dalam kebinasaan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 20 Mar 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2020, 10:00 WIB
Jokowi Tinjau Sterilisasi Masjid Istiqlal
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyaksikan petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (13/3/2020). Proses sterilisasi ini dilakukan dalam rangka mencegah penularan virus corona Covid-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menyikapi situasi penyebaran Corona COVID-19 yang kian meluas, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, KH Nasaruddin Umar, menyampaikan umat Muslim harus menghindarkan diri dari kebinasaan.

Aktivitas salat berjemaah di masjid, seperti salat Jumat, memang ditiadakan untuk sementara waktu akibat COVID-19. Namun, hal itu bukan berarti meniadakan ibadah.

Sebagai penggantinya, Nasaruddin menyebut, ibadah bisa dilakukan di rumah masing-masing. Upaya ini mencegah penularan virus Corona antar-sesama Muslim.

"Kita ingin melaksanakan salat Jumat seperti kewajiban yang dicintai seperti biasanya, tapi dalam kondisi seperti ini mengingatkan, kita jangan sampai menceburkan diri ke dalam kebinasaan. Bahwa ada bahaya yang sangat besar (COVID-19)," ujar Nasaruddin saat konferensi pers secara Live di Kantor BNPB, Jakarta, Jumat (20/3/2020).

Contoh situasi yang berbahaya, lanjut Nasaruddin, saat terjadi banjir dan hujan deras pada zaman Rasulullah. Pada waktu itu, Rasulullah mengimbau tidak melakukan salat berjamaah dulu di masjid.

"Yang paling utama, kita tetap harus berdoa dan Allah SWT pasti tahu kondisi yang kita alami sekarang (sedang dalam situasi bahaya)," lanjutnya.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya