Pandemi Corona COVID-19, 45 Juta Warga Argentina Diminta Tak Keluar Rumah

Presiden Argentina menjelaskan dalam pidato yang disiarkan lewat saluran TV bahwa Buenos Aires menerapkan tindakan darurat hingga akhir bulan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 20 Mar 2020, 13:55 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2020, 13:55 WIB
Bendera Argentina dikibarkan di tengah pusat ibu kota Buenos Aires (AP/Enric Matia)
Bendera Argentina dikibarkan di tengah pusat ibu kota Buenos Aires (AP/Enric Matia)

Liputan6.com, Buenos Aires - Pemerintah Argentina Alberto Fernandez telah memberlakukan langkah-langkah baru terkait pencegahan penularan Corona COVID-19.

Dikutip dari laman CNN, Jumat (20/3/2020) Alberto Fernandez memerintahkan agar 45 juta warga Argentina untuk tinggal di dalam rumah dan meminimalisir aktivitas luar ruangan serta melibatkan banyak orang sebagi pencegahan penyebaran virus.

Fernandez menjelaskan dalam pidato yang disiarkan lewat saluran TV bahwa Buenos Aires menerapkan tindakan darurat hingga akhir bulan.

Masyarakat diperbolehkan untuk pergi ke pasar mencari kebutuhan dasar dan menemui dokter apabila sakit. Namun, jaga jarak harus tetap dilakukan.

Polisi akan berpatroli di jalan-jalan dan mereka yang tidak memiliki alasan kuat untuk berada di luar akan dihukum.

Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan Argentika telah melaporkan bahwa ada 128 kasus Corona COVID-19 dengan tiga kematian.

 

Kematian Pertama Akibat COVID-19 di Argentina

Jenazah
Ilustrasi Foto Jenazah (iStockphoto)

Pada awal Maret ini, Otoritas Argentina mengonfirmasi kasus pertama Virus Corona COVID-19. Pasien merupakan seorang pria (43) yang pada Minggu 1 Maret kembali ke Buenos Aires usai mengunjungi Italia.

"Pria itu sempat berada di beberapa lokasi di Eropa, tetapi terutama di Italia, di wilayah utara," kata Menteri Kesehatan Argentina Gines Gonzalez dalam konferensi persnya, seperti dilansir Xinhua.

Dalam penerbangan kembali ke Argentina, ungkapnya, pria itu menempati kabin first class yang agak membatasi kontak langsung dengan orang lain.

Pria tersebut mengatakan kepada para petugas medis bahwa dirinya tinggal seorang diri dan tidak berinteraksi sosial baru-baru ini, sehingga kemungkinan bahwa dia telah menulari Virus Corona ke orang lain terbilang rendah.

Di Amerika Latin, Brasil, Ekuador, Meksiko, dan Republik Dominika juga telah melaporkan adanya kasus Virus Corona COVID-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya