Peringati Hari Kebahagiaan Sedunia, Ini 3 Aspek Bahagia Menurut PBB

Hari Kebahagiaan Internasional jatuh pada hari ini yaitu 20 Maret 2020. Selain meresmikan hari itu, PBB juga menekuni 3 aspek utama yang mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 20 Mar 2020, 19:01 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2020, 19:01 WIB
Sekjen PBB, Antonio Guterres.
Sekjen PBB, Antonio Guterres. (Source: AP)

Liputan6.com, Jakarta- 20 Maret merupakan Hari Kebahagiaan Internasional yang dirayakan setiap tahun. 

Dalam laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mereka mengatakan Hari Kebahagiaan Internasional telah dirayakan sejak 2013 sebagai cara untuk mengakui pentingnya kebahagiaan dalam kehidupan orang-orang di seluruh dunia.

PBB meluncurkan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) pada 2015, yang dibuat dalam upaya untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi ketidaksetaraan, dan melindungi planet kita (Bumi), yang dikatakan sebagai tiga aspek utama yang mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan.

Dalam perayaan Hari Kebahagiaan Internasional, PBB mengatakan bahwa mereka mengajak setiap orang dari segala usia, ditambah setiap ruang kelas, bisnis dan pemerintah untuk bergabung, seperti dikutip dari un.org, Jumat, (20/3/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

Kebahagiaan dan Kesejahteraan Sebagai Keberhasilan Universal

Ngumpul Bersama Teman
Ilustrasi Bahagia Bersama Teman - Teman. (iStockphoto)

Tanggal 20 Maret dinyatakan sebagai Hari Kebahagiaan Internasional dalam lembaran resolusi Majelis Umum PBB pada 12 Juli 2012, yang mengakui relevansi kebahagiaan dan kesejahteraan sebagai tujuan dan aspirasi universal dalam kehidupan orang-orang di seluruh dunia dan pentingnya pengakuan mereka dalam tujuan kebijakan publik.

Hal itu juga dikatakan PBB akan pentingnya mengakui kebutuhan pendekatan yang lebih inklusif, adil dan seimbang untuk pertumbuhan ekonomi yang mempromosikan pembangunan berkelanjutan, pengentasan kemiskinan, kebahagiaan dan kesejahteraan semua orang.

Resolusi tersebut diinisiasikan oleh negara yang mengakui nilai kebahagiaan nasional yaitu Bhutan, atas pendapatan nasional sejak awal 1970-an. Bhutan juga terkenal mengadopsi tujuan Gross National Happiness atas Gross National Product.

Dalam sesi ke-66 Majelis Umum PBB, Bhutan juga menjadi tuan rumah Pertemuan Tingkat Tinggi yang membahas "Kebahagiaan dan Kesejahteraan: Menentukan Paradigma Ekonomi Baru".

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya