Menlu Retno Angkat Isu Perempuan Indonesia di Forum PBB

Dalam forum PBB, Menlu Retno tak lupa mengangkat isu soal perempuan Indonesia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 25 Feb 2020, 18:16 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2020, 18:16 WIB
Menlu Retno saat menghadiri forum PBB di Jenewa, 24 Februari 2020.
Menlu Retno saat menghadiri forum PBB di Jenewa, 24 Februari 2020.(SOurce: Kemlu RI)

Liputan6.com, Jenewa - Di sela-sela Sidang Dewan HAM di Jenewa, Menlu RI Retno L.P Marsudi hadir dalam kegiatan Good Human Rights Stories Initiatives yang digagas oleh Uni Eropa. Ini merupakan kehadiran Indonesia yang ketiga kali. Sebelumnya, Indonesia juga hadir sebagai pembicara di dua pertemuan sebelumnya yang dilakukan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York sejak tahun 2018.

“Selama bertahun-tahun, ketika kalimat human rights disebut, maka persepsi publik langsung negatif dan memaknainya sebagai pelanggaran HAM. Namun sesungguhnya, HAM juga berarti pemberdayaan, perbaikan dan kesamaan,” tutur Menlu Retno.

Dalam kesempatan tersebut, Menlu RI menceritakan peran perempuan Indonesia yang berkontribusi dalam menyebarkan nilai perdamaian, toleransi, dan multikultural. Demikian seperti dikutip dari rilis yang dikeluarkan oleh Kemlu pada Selasa, 25 Februari 2020.

“Peran perempuan Indonesia dalam mengusung perdamaian bukan saja dilakukan di tingkat nasional, tetapi juga dilakukan di tingkat kawasan dan global," lanjut Menlu.

Jumlah perempuan pasukan Perdamaian Indonesia terus meningkat dan akan terus ditingkatkan pada masa-masa mendatang. Pasukan perempuan Indonesia di beberapa misi perdamaian PBB di beberapa negara mendapatkan apresiasi dari masyarakat setempat.

 

Jaringan Kontribusi Perempuan

Forum PBB di Jenewa, 24 Februari 2020.
Forum PBB di Jenewa, 24 Februari 2020. (Source: Kemlu RI)

Selain itu, Indonesia saat ini akan membentuk Southeast Asia Network of Women Peace Negotiators and Mediators. Jaringan ini untuk memperkuat kontribusi perempuan dalam mendorong perdamaian yang lestari di Kawasan.

Indonesia juga akan meluncurkan pembentukan Afghanistan-Indonesia Women’s Network untuk mendorong kontribusi perempuan Afghanistan dalam proses perdamaian di Afghanistan.

“Pada awal Maret, bersama dengan tokoh perempuan Indonesia, saya berencana berkunjung ke Kabul untuk meresmikan pembentukan Afghanistan-Indonesia Women’s Network ini,” sebut Retno.

Dalam kesempatan kegiatan tersebut, beberapa negara seperti Korea Selatan, Gambia dan Argentina menampilkan film mengenai kisah sukses perempuan dalam pemberdayaan masyarakatnya. Indonesia juga menampilkan film peran dan kiprah perempuan Indonesia sejak masa kemerdekaan dan pembangunan Indonesia saat ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya