30-3-1867: AS Membeli 'Taman Beruang Kutub' Seharga 7 Juta Dolar dari Rusia

Hari ini, tahun 1867, Menteri Luar Negeri AS William H. Seward menandatangani perjanjian dengan Rusia untuk pembelian Alaska senilai US$ 7 juta.

oleh Hariz Barak diperbarui 30 Mar 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2020, 06:00 WIB
Alaska
Alaska (AFP)

Liputan6.com, Washington DC - Hari ini, tahun 1867, Menteri Luar Negeri AS William H. Seward menandatangani perjanjian dengan Rusia untuk pembelian Alaska senilai US$ 7 juta.

Terlepas dari harga murah sekitar dua sen per hektar, pembelian di Alaska itu diejek di Kongres AS dan di media sebagai "taman beruang kutub" Presiden Andrew Johnson, demikian seperti dikutip dari History, Senin (30/3/2020).

Pemerintah Tsar Rusia, yang telah mendirikan koloni di Alaska pada pertengahan abad ke-18, pertama kali mendekati Amerika Serikat tentang menjual wilayah tersebut selama pemerintahan Presiden James Buchanan, tetapi negosiasi terhenti oleh pecahnya Perang Saudara.

Setelah 1865, Menlu Seward, seorang pendukung ekspansi teritorial, berkeinginan untuk memperoleh daratan Alaska yang luar biasa, suatu daerah yang kira-kira seperlima dari luas wilayah Amerika Serikat lainnya.

Seward mengalami beberapa kesulitan. Namun bagaimanapun, pembelian Alaska disetujui Senat, yang meratifikasi perjanjian dengan selisih hanya satu suara pada tanggal 9 April 1867.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:

September di Tahun yang Sama, Alaska Resmi Berpindah Tangan...

Ilustrasi Swan Lake, Alaska (Liputan6.com/Pixabay)
Ilustrasi Swan Lake, Alaska (Liputan6.com/Pixabay)

Enam bulan kemudian, atau pada bulan September 1867, Alaska secara resmi diserahkan dari Rusia ke Amerika Serikat.

Meskipun permulaan yang lambat di permukiman AS, penemuan emas pada tahun 1898 membawa gelombang cepat orang ke wilayah tersebut, dan Alaska, yang kaya akan sumber daya alam, telah berkontribusi pada kemakmuran Amerika sejak saat itu.

Baca selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya