Angka Kematian Akibat Corona COVID-19 di Spanyol Kini Lampaui 10.000

Kematian akibat Virus Corona COVID-19 di Spanyol telah melebihi 10.000. Angka ini menjadi yang tertinggi nomor dua di dunia setelah di Italia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 03 Apr 2020, 06:30 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2020, 06:30 WIB
Suasana Kota Barcelona Setelah Spanyol Berlakukan Lockdown
Warga berjalan di sepanjang La Ramblas, Barcelona, Spanyol, Minggu (15/3/2020). Pemerintah Spanyol memberlakukan lockdown setelah negara berpenduduk 47 juta jiwa itu terdampak virus corona COVID-19 paling parah kedua di Eropa setelah Italia. (AP Photo/Emilio Morenatti)

Liputan6.com, Madrid - Jumlah total kematian akibat Virus Corona COVID-19 di Spanyol sekarang telah melebihi 10.000. Angka ini telah menjadikannya sebagai negara tertinggi kedua setelah Italia. 

COVID-19 kini telah mengklaim 10.003 jiwa di Spanyol ketika 950 kematian baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir, kata kementerian kesehatan.

Seperti melansir laman BBC, Jumat (3/4/2020), jumlah kasus yang dikonfirmasi naik dari 102.136 pada hari Rabu menjadi 110.238, kenaikan 8% yang mirip dengan tingkat yang dicatat pada hari-hari sebelumnya. Pihak berwenang percaya virus ini sekarang memuncak dan mengatakan mereka berharap akan melihat penurunan angka di hari-hari mendatang.

"Angka ini terus meningkat sekitar 8%. Poin ini, seperti yang telah kita lihat adalah stabilisasi dalam data yang kami daftarkan," ujar María José Sierra, dari unit koordinasi darurat kementerian kesehatan Spanyol.

Angka ini katanya, menghasilkan "penurunan penting" dalam peningkatan jumlah orang yang dibawa ke unit perawatan intensif, yang sudah berada di bawah tekanan di seluruh negeri. 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Tingginya Angka Pengangguran

Suasana Kota Barcelona Setelah Spanyol Berlakukan Lockdown
Sebuah jalan terlihat kosong di Barcelona, Spanyol, Minggu (15/3/2020). Pemerintah Spanyol memberlakukan lockdown selama 15 hari ke depan untuk menghambat penyebaran virus corona COVID-19. (AP Photo/Joan Mateu)

Selain itu, angka pengangguran bulan Maret adalah kenaikan pengangguran bulanan tertinggi yang pernah tercatat di negara itu, yang telah memiliki salah satu tingkat pengangguran tertinggi di area Eropa.

Data menunjukkan 898.822 orang telah kehilangan pekerjaan sejak dimulainya penutupan bisnis, termasuk sekitar 550.000 pekerja sementara. Angka pengangguran resmi Spanyol naik menjadi 3,5 juta, dan menjadi level tertinggi sejak April 2017.

"Ini adalah situasi yang benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Menteri Tenaga Kerja Yolanda Díaz pada konferensi pers. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya