Liputan6.com, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan pada Jumat 3 April 2020 bahwa masker medis harus diprioritaskan bagi petugas kesehatan.
Tetapi kini, organisasi itu membuka pintu bagi penggunaan masker buatan sendiri atau penutup mulut lainnya sebagai cara untuk mengurangi penyebaran Virus Corona COVID-19.
Dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (4/4/2020), seorang pejabat senior WHO mengatakan kepada wartawan bahwa ada beberapa kemungkinan penularan virus melalui udara yang kini telah menginfeksi lebih dari 1 juta orang dan membunuh 50.000 orang di seluruh dunia sejak muncul di China pada Desember lalu.
Advertisement
Baca Juga
Tetapi pendorong utama pandemi itu masih diyakini datang dari orang sakit dengan gejala batuk dan bersin, serta mencemari permukaan atau orang lain.
"Kita harus memprioritaskan masker respirator bedah medis untuk pekerja garis depan kita. Tetapi gagasan untuk menggunakan penutup pernapasan atau penutup mulut untuk mencegah batuk atau bersin yang memungkinkan penyebaran penyakit ke lingkungan dan terhadap orang lain ... bukanlah ide yang buruk," kata Dr. Mike Ryan, pakar darurat darurat WHO pada konferensi pers.
Dr Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular yang merupakan pejabat tinggi penyakit menular AS, mengatakan pada hari Jumat bahwa orang Amerika harus menutupi wajah mereka jika mereka harus pergi ke tempat umum.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Perdebatan Soal Penggunaan Masker
Ryan mengakui bahwa ada perdebatan yang terjadi terkait bagaimana dan kapan seharusnya seseorang menggunakan masker.
Dia mengatakan bahwa jika digunakan, masker harus menjadi bagian dari strategi yang komprehensif dan tidak meniadakan kebutuhan untuk mencuci tangan dan menjaga jarak sosial.
"Jadi kita tentu bisa melihat keadaan di mana penggunaan masker, baik masker buatan sendiri atau kain, di tingkat masyarakat dapat membantu dalam respon komprehensif menyeluruh terhadap penyakit ini," katanya.
Advertisement