Kawasan Teluk Memanas, Iran Targetkan Serang Kapal Militer AS

Iran akan menargetkan kapal-kapal militer AS di Kawasan Teluk jika mengancam keamanan.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Apr 2020, 15:34 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 15:34 WIB
Mural Aneka Rupa Hiasi Sudut Kota Teheran
Pejalan kaki melewati lukisan mural yang menggambarkan pendiri Republik Islam Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini dan bendera nasional di sepanjang dinding bekas Kedutaan Amerika Serikat (AS) di Ibu Kota Teheran, Iran, Sabtu (22/6/2019). (ATTA KENARE/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Komandan tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (Islamic Revolution Guards Corps/IRGC) Iran, Hossein Salami menyatakan akan menargetkan kapal-kapal militer Amerika Serikat (AS) di Kawasan Teluk. Serangan akan dilakukan jika kapal militer AS mengancam keamanan Iran.

"Kami bertekad bulat dan serius dalam mempertahankan keamanan nasional kami, perbatasan maritim, kepentingan maritim, keamanan maritim dan keamanan pasukan kami di laut, dan langkah (keliru) apa pun akan memicu respons tegas, efektif dan cepat," ujar Salami, seperti dikutip dari kantor berita Tasnim, Jumat (24/4/2020).

"Kami telah memerintahkan unit-unit militer kami di laut jika ada kapal atau unit militer teroris Angkatan Laut (AL) AS yang berusaha mengancam keamanan kapal sipil maupun kapal perang kami, mereka harus menargetkan kapal atau unit militer tersebut," tambahnya.

Salami juga menuding perilaku AS yang "tidak profesional dan berbahaya," yang menyebabkan konfrontasi antara armada AL Iran dengan armada AS pada pekan lalu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tindakan Berbahaya dan Provokatif

Kapal Republik Islam Iran (Kharg) ke Republik Indonesia
Kapal Republik Islam Iran (Kharg) ke Republik Indonesia. Dok: Kedubes Iran di Jakarta

Sebelumnya, pihak Angkatan Laut AS menjelaskan, 11 kapal militer IRGC melakukan "tindakan yang berbahaya dan provokatif" di dekat kapal-kapal AL dan Penjaga Pantai AS di perairan internasional di Kawasan Teluk pada 15 April lalu, seperti dilansir Antara.

IRGC menyerukan penarikan penuh semua pasukan AS dari Kawasan Teluk dan Asia Barat, dengan mengatakan bahwa kehadiran "ilegal" pasukan AS di kawasan tersebut merupakan sumber ketidakamanan di Asia Barat. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya