Kisah Kematian yang Tertukar Pasien Corona COVID-19 di Ekuador

Berikut kisah mengenai kabar kematian pasien meninggal akibat Corona COVID-19 yang tertukar di Ekuador.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 27 Apr 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2020, 21:00 WIB
FOTO: Ngeri, Jenazah Korban Corona Terlantar di Jalanan Ekuador
Polisi dan petugas kedokteran forensik mengambil jenazah korban virus corona COVID-19 dari sebuah rumah di Guayaquil, Ekuador, Kamis (27/3/2020). (Guayas Government/AFP)

Liputan6.com, Jakarta- Kematian yang tertukar antar-pasien Virus Corona COVID-19 terjadi di Ekuador. Kisah ini menimpa pasien perempuan bernama Alba Maruri (74 tahun), yang sempat dinyatakan meninggal akibat Virus Corona COVID-19.

Dilansir dari BBC, Senin (27/4/2020), Alba dirawat di rumah sakit bulan lalu dengan demam tinggi dan kesulitan bernafas, menurut surat kabar lokal El Comercio. 

Pada 27 Maret lalu, Keluarga Alba diberikan kabar bahwa ia telah meninggal. Keluarga Alba sempat diperlihatkan jasad di kamar jenazah rumah sakit, namun harus dari jarak jauh untuk menghindari risiko penularan. Hingga kemudian pihak berwenang juga mengirimkan apa yang mereka diberitahu adalah abunya.  

Keponakan Alba, Jaime Morla, menceritakan mengenai pengalamannya saat melihat jenazah yang ia yakini adalah tantenya.

"Saya takut melihat wajahnya, saya berada di satu setengah meter jauhnya. Dia memiliki rambut yang sama, warna kulit yang sama," kata Jaime Morla kepada AFP.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Bangun dari Koma

Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Han Yi, petugas medis dari Provinsi Jiangsu, bekerja di bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Alba Maruri dilaporkan terbangun dari koma selama tiga minggu di rumah sakit dan meminta dokter untuk memanggil saudara perempuannya.

Saat mendengar kabar ia bangun dari koma, keluarga Alba pun kebingungan mengenai abu siapa yang mereka terima.

Dengan terjadinya hal itu, pihak rumah sakit pun langsung meminta maaf atas kabar kematian yang salah tersebut.

Selain meminta maaf, surat kabar El Comercio juga melaporkan, sebuah tim dari rumah sakit mengunjungi rumah keluarga Alba untuk meminta maaf, dan mengatakan rumah sakit tengah dalam kesulitan pada saat itu karena jumlah kasus dan kematian akibat Virus Corona COVID-19.

Saudara perempuan Alba, yaitu Aura, pun mengatakan bahwa ia bersyukur dengan keajaiban pada saudaranya yang ternyata masih hidup.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya