Liputan6.com, London- Inggris kini memiliki jumlah kematian karena Virus Corona COVID-19 resmi tertinggi kedua di Eropa dengan lebih dari 26.000 orang meninggal dunia.
Pada 28 April pukul 16.00 waktu setempat, ada sekitar 26.097 orang meninggal di seluruh Inggris setelah dites positif Virus Corona COVID-19, menurut Public Health England (PHE), mengutip angka harian yang termasuk kematian di luar pengaturan rumah sakit untuk pertama kalinya.
Hal tersebut menandakan Inggris memiliki lebih banyak kematian karena Virus Corona COVID-19 daripada yang dilaporkan di Prancis atau Spanyol, meskipun lebih sedikit daripada Italia, yang memiliki angka kematian tertinggi terbanyak kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Advertisement
Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengatakan, harus diingat fakta di balik setiap statistik ada banyak nyawa orang yang telah hilang sebelum waktunya, lalu menambahkan Inggris masih melewati puncak dan saat ini adalah momen yang sulit dan berbahaya dalam krisis, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (30/4/2020).
Saksikan Video Berikut Ini:
Munculkan Tekanan
Tingginya angka kematian di Inggris dilaporkan membuat tekanan meningkat pada Pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson.
Seperti halnya partai-partai oposisi yang menyebut lockdown diberlakukan terlalu lambat, dan perkenalan pengujian massal, serta penyediaan APD yang cukup untuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan.
Pada Senin 27 April, PM Boris telah kembali bertugas setelah pulih dari sakit akibat Virus Corona COVID-19.
Advertisement