Akibat Corona, Uni Eropa Pertimbangkan Larangan Masuk Wilayahnya bagi Warga Amerika Serikat

Duta Besar Uni Eropa sedang mempertimbangkan untuk melarang kedatangan dari Amerika Serikat.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 25 Jun 2020, 11:15 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2020, 09:30 WIB
Ilustrasi bendera Uni Eropa di kantor pusatnya di Brussels (AP Photo)
Ilustrasi bendera Uni Eropa di kantor pusatnya di Brussels (AP Photo)

Liputan6.com, Brussels - Pejabat Uni Eropa akan melanjutkan pembicaraan yang merencanakan pembukaan kembali perbatasan eksternalnya pada tanggal 1 Juli. Namun, para pelancong dari AS mungkin termasuk di antara mereka yang tidak diizinkan masuk.

Mengutip BBC, Kamis (25/6/2020), beberapa negara Eropa tertarik untuk membuka wilayahnya bagi para turis, tetapi yang lain masih merasa waspada dengan penyebaran Virus Corona COVID-19 yang terus menerus.

Pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan ia mengharapkan solusi "dalam beberapa minggu mendatang".

Brasil, Rusia, dan negara-negara lain dengan tingkat infeksi tinggi juga tidak dimasukkan dalam daftar aman, menurut laporan dari Brussels.

Uni Eropa belum sepakat untuk menyetujui bagaimana mereka akan menilai negara mana yang memenuhi standar kesehatan--salah satu kriteria untuk masuk. Hal ini pun kemudian menjadi bagian dari masalah untuk menilai data kesehatan yang dapat diandalkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Tanggapan Menlu Pompeo

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo (AP Photo/Jacquelyn Martin, File)

Sebagian besar perjalanan telah dilarang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa selama pandemi, tetapi Pompeo mengatakan dia "sangat percaya diri" bahwa solusinya dapat ditemukan.

"Kami tentu tidak ingin membuka kembali dengan cara yang membahayakan Amerika Serikat dari orang-orang yang bepergian di sini dan kami tentu tidak ingin menimbulkan masalah di tempat lain," katanya.

Dia tidak memberikan rincian, tetapi menambahkan bahwa AS sedang bekerja "untuk mendapatkan perjalanan global kembali ke tempatnya".

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya