Apresiasi Tim Medis Korsel Tangani COVID-19, 300 Drone Beraksi di Langit Seoul

Pakai cara unik, Korea Selatan kerahkan 300 drone untuk mengapresiasi pekerja medis yang berjuang melawan pandemi Virus Corona COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2020, 16:00 WIB
FOTO: Lockdown, India Kerahkan Drone Pantau Aktivitas Warga
Sebuah drone terlihat saat pemberlakuan lockdown di Chennai, India, Sabtu (4/4/2020). Polisi India mengerahkan drone untuk memantau kegiatan warga dan menyebarkan pengumuman kesadaran selama lockdown nasional untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19. (Arun SANKAR/AFP)

Liputan6.com, Seoul - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menggunakan 300 drone untuk mengapresiasi pakerja garis depan (dokter dan suster), yang saat ini berjuang di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.

Kementerian Infrastruktur dan Transportasi Darat Korea Selatan mengoordinasikan pertunjukan lampu berdurasi 10 menit yang disinkronkan yang menerangi langit malam di atas Sungai Han di Seoul pada 4 Juli. Demikian seperti dikutip dari CNN, Kamis (9/7/2020).

Drone digunakan untuk membuat illustrasi para pekerja medis dengan alat pelindung dan gambar mencuci tangan, orang memakai masker serta tengah physical dan social distancing. 

Untuk menghindari kerumunan, pertunjukan ini dilakukan tanpa adanya pengumuman.

Korea Selatan sering dikatakan mahir dalam menangani pandemi Virus Corona COVID-19, namun baru-baru ini ada klaster baru dari SARS CoV-2 di sana. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Ini:


Kasus Baru di Korea Selatan

Kasus Infeksi COVID-19 Melonjak Tajam di Korea Selatan
Pengunjung mengenakan masker berjalan di dekat Gwanghwamun, gerbang utama Istana Gyeongbok abad ke-14, dan salah satu landmark terkenal Korea Selatan, di Seoul, Sabtu (22/2/2020). Korsel pada hari Sabtu melaporkan lonjakan enam kali lipat infeksi virus dalam empat hari ke 346. (AP Photo/Lee Jin-man)

Dilaporkan pada Sabtu (4 Juli) bahwa ada 63 kasus baru di Korea Selatan, 36 di antaranya menyebar melalui infeksi lokal, sedangkan 27 lainnya kasus impor, ujar Kwon Joon-wook, wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea. 

Di antara infeksi klaster, 25 kasus terkait dengan sebuah apartemen di Uijeongbu, Gyeonggi, 16 kasus terkait dengan gym dalam ruangan yang pernah dikunjungi oleh penghuni apartemen. 61 kasus terkait dengan sebuah kuil di Gwangju, dan 24 kasus di sebuah gereja di Anyang, Provinsi Gyeonggi.

"Virus COVID-19 yang telah bermutasi telah terdeteksi di Korea Selatan dan tim investigasi epidemi telah di kirim ke daerah Gwangju. Virust tersebut tampaknya menyebar lebih cepat daripada sebelumnya di Daegu dan Gyeongsang Utara", ujar Kwon.

Sejauh ini, Korea Selatan memiliki 13.244 kasus dengan 11.970 orang dibebaskan dari karantina. 989 orang saat ini dalam karantina, dan 285 kematian dilaporkan, menurut CDC Korea.

 

Reporter: Yohana Belinda

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya