Diplomat AS Akan Bertemu Taliban, Bahas Upaya Perdamaian Afghanistan

Amerika Serikat mengirim utusannya ke Afghanistan untuk mendesak dialog perdamaian dengan pihak Taliban.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 26 Jul 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2020, 15:00 WIB
Pasukan Komando Elite Afghanistan memerangi Taliban. (AFP)
Pasukan Komando Elite Afghanistan memerangi Taliban. (AFP)

Liputan6.com, Washington D.C - Washington telah mengirim utusan khusus untuk Afghanistan guna mendesak pembicaraan damai antara pemerintah dan pejuang Taliban. Diplomat tersebut dijadwalkan akan mengunjungi Kabul dalam perjalanan dengan berhenti di lima negara sebelum akhirnya tiba di Afghanistan, menurut keterangan dari Departemen Luar Negeri AS.

Mengutip Channel News Asia, Minggu (26/7/2020), perwakilan Khusus AS untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad berangkat pada hari Jumat untuk melakukan perjalanan ke Kabul, Islamabad, Oslo dan Sofia, kata departemen dalam sebuah pernyataan.

Amerika Serikat sedang mengurangi pasukannya di Afghanistan berdasarkan perjanjian yang dicapai pada bulan Februari dengan Taliban.

Kesepakatan itu bertujuan untuk membuka jalan bagi pembicaraan damai formal antara pemberontak dan pemerintah Afghanistan, dan tugas Khalilzad adalah mencoba dan membawa kedua pihak ke dalam diskusi. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dialog Perdamaian

Kelompok militan Taliban di Afghanistan.
Kelompok militan Taliban di Afghanistan. (AFP)

Khalilzad berencana untuk mendesak kesepakatan pertukaran tahanan dan pengurangan kekerasan, dua masalah yang menghambat kemajuan menuju dimulainya pembicaraan damai.

"Meskipun kemajuan signifikan telah dibuat pada pertukaran tahanan, masalah ini membutuhkan upaya tambahan untuk menyelesaikan sepenuhnya," kata Departemen Luar Negeri dalam pernyataannya.

Sebelumnya pada hari Rabu, Khalilzad mengutuk serangan oleh pasukan pemerintah Afghanistan yang menewaskan 45 orang, termasuk warga sipil, dalam serangan udara terhadap pejuang Taliban di provinsi barat yang berbatasan dengan Iran.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya