Liputan6.com, Quito: Ekuador meradang karena terus mendapatkan kritikan dari beberapa negara terkait keputusannya memberikan suaka kepada pendiri situs whistle-blower WikiLeaks Julian Assange. Bahkan, Amerika Serikat mengancam akan memberikan hukuman kepada Ekuador. Namun, Ekuador tidak gentar terhadap ancaman AS.
Menteri Luar Negeri Ekuador Ricardo Platino mengatakan, Rabu (23/8), "AS bukan guru atau ayah Ekuador yang berhak memberi hukuman kepada kami. "Menurut Platino, AS juga tidak memiliki hak untuk mengintervensi setiap keputusan yang diambil oleh Ekuador.
Ekuador memberikan suaka kepada Assange karena khawatir dia akan mendapatkan nasib serupa seperti Bradley Manning. Akibat membocorkan informasi kepada WikiLeaks, Manning yang merupakan tentara AS di Afghanistan harus mendapatkan hukuman penjara seumur hidup.
Sebelumnya, Inggris dan Swedia mengkritisi langkah Ekuador terkait kebijakan pemberian suaka terhadap Julian Assange. Kritik ini muncul di tengah perdebatan diplomatik terkait langkah lanjutan setelah pemberian suaka tersebut [baca: Suaka untuk Assange Dikritik]. (RT-News/MEL)
Menteri Luar Negeri Ekuador Ricardo Platino mengatakan, Rabu (23/8), "AS bukan guru atau ayah Ekuador yang berhak memberi hukuman kepada kami. "Menurut Platino, AS juga tidak memiliki hak untuk mengintervensi setiap keputusan yang diambil oleh Ekuador.
Ekuador memberikan suaka kepada Assange karena khawatir dia akan mendapatkan nasib serupa seperti Bradley Manning. Akibat membocorkan informasi kepada WikiLeaks, Manning yang merupakan tentara AS di Afghanistan harus mendapatkan hukuman penjara seumur hidup.
Sebelumnya, Inggris dan Swedia mengkritisi langkah Ekuador terkait kebijakan pemberian suaka terhadap Julian Assange. Kritik ini muncul di tengah perdebatan diplomatik terkait langkah lanjutan setelah pemberian suaka tersebut [baca: Suaka untuk Assange Dikritik]. (RT-News/MEL)