Liputan6.com, Washington D.C- Setidaknya tiga penembak melepaskan tembakan selama pertemuan besar di Washington, AS, pada 9 Agustus 2020 waktu setempat.
Dikutip dari Channel News Asia, Senin (10/8/2020), menurut pihak berwenang setempat, insiden penembakan itu menewaskan satu orang remaja dan melukai 20 orang lainnya, termasuk seorang petugas polisi yang terluka parah.
Baca Juga
Kepala Polisi Metropolitan DC, Peter Newsham dan Walikota Washington, Muriel Bowser mengatakan pada konferensi pers bahwa penembakan itu terjadi selama pertemuan yang dihadiri oleh ratusan orang di distrik tenggara ibu kota AS.
Advertisement
Acara itu disebut sebagai "pesta tanpa izin" oleh media lokal, yang berlokasi di lingkungan perumahan. Menurut Bowser, acara itu melanggar larangan kota tentang protokol kesehatan Virus Corona COVID-19 yang tidak mengizinkan pertemuan untuk lebih dari 50 orang.
"Ada terlalu banyak orang di luar sana, Anda tahu, dengan COVID-19," kata Newsham. Ia menambahkan, "Kami tidak bisa mentolerir pertemuan semacam ini di kota kami selama COVID-19. Itu terlalu berbahaya."
Kepala Polisi DC tersebut juga mengatakan bahwa tiga penembak itu melepaskan tembakan ketika perselisihan terjadi sekitar pukul 12.20 waktu setempat.
Para pelaku menyerang 21 orang, termasuk seorang petugas polisi yang sedang tidak bertugas.
"Dia sedang berjuang untuk hidupnya sekarang di rumah sakit setempat," jelas Newsham, dan menyebutkan bahwa polisi itu termasuk di antara 11 perempuan yang terluka.
Saksikan Video Berikut Ini:
Protokol Kesehatan yang Mulai Dilanggar
Korban yang meninggal karena insiden itu adalah Christopher Brown, (17 tahun), yang dinyatakan meninggal di rumah sakit setempat, menurut Peter Newsham.
Ibu dari Christopher, Artecka Brown, mengungkapkan kepada Reuters, "Saya benar-benar tidak mengerti bagaimana kehidupan anak saya hilang begitu saja."
Newsham juga menerangkan, bahwa sebagian besar korban adalah orang dewasa dan, selain petugas polisi, tidak ada yang mengalami luka serius.
Menurut Muriel Bowser, ia mencatat bahwa mulai adanya aturan yang dilanggar oleh warga yang mulanya tetap berada di rumah, berdasarkan saran dari para ahli medis untuk menghentikan penyebaran penyakit selama pandemi Virus Corona.
"Acara berkumpul yang telah berlangsung dengan damai selama bertahun-tahun kini telah lepas kendali," kata Bowser.
"Sayangnya, beberapa orang yang tidak menghargai kehidupan manusia melepaskan tembakan pada mereka yang niatnya untuk berkumpul, bersenang-senang," tutur Bowser.
Newsham mengungkapkan, polisi telah mencoba membubarkan pertemuan itu tetapi tampaknya tidak memiliki tenaga untuk melakukannya. "Sepertinya kami tidak memiliki cukup petugas untuk membubarkan massa," papar Newsham.
Hingga saat ini, belum ada rincian terkait tersangka penembak. Tetapi, berbagai senjata, termasuk pistol, dari tempat kejadian telah disita, kata Newsham.
Advertisement