Ini Riwayat Penyakit Shinzo Abe yang Pernah Buat Ia Mundur dari Kursi PM Jepang

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mendatangi rumah sakit pada Senin (17/8/2020). Ia datang sambil mengenakan masker.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 18 Agu 2020, 10:42 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2020, 07:02 WIB
PM Jepang Shinzo Abe saat konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih (7/6) (AFP PHOTO)
PM Jepang Shinzo Abe saat konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih (7/6) (AFP PHOTO)

Liputan6.com, Tokyo - Isu kondisi kesehatan yang memburuk bukan kali pertama pernah menimpa Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Kemarin, ia dilarikan ke rumah sakit lantaran kondisi kesehatannya yang menurun.

Dikutip dari laman Japan Today, Selasa (18/8/2020) Shinzo Abe pernah mengundurkan diri lantaran kolitis ulserativa kronisnya yang menimpanya pada tahun 2007.

Kondisi ini ia alami sekitar 13 bulan setelah masa jabatan pertamanya dan membuat ia harus kehilangan posisi itu.

Kolitis ulserativa adalah penyakit radang usus kronis yang menyebabkan peradangan di saluran pencernaan.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mendatangi rumah sakit pada Senin (17/8/2020). Ia datang sambil mengenakan masker.

Dilansir Kyodo, Senin (17/8/2020), Abe datang ke RS Universitas Keio di Tokyo pada pukul 10.30 pagi. Orang dekat Abe menyebut ia hanya melakukan pemeriksaan rutin.

Belakangan ini, muncul rumor terkait kesehatan Shinzo Abe. Majalah mingguan Jepang sempat melaporkan bahwa PM Abe muntah darah.

Pejabat top pemerintah Jepang membantah kesehatan PM Shinzo Abe memburuk.

 

Simak video pilihan berikut:

Dipantau Oleh Oposisi Jepang

Presiden Korea Selatan (kiri) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (kanan) di KTT G-20 tahun 2019 (AFP/Kim Kyung-Hoon)
Presiden Korea Selatan (kiri) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (kanan) di KTT G-20 tahun 2019 (AFP/Kim Kyung-Hoon)

Partai oposisi Jepang ikut memantau kondisi kesehatan Shinzo Abe yang mulai jarang terlihat sejak sesi Diet (parlemen) berakhir pada Juni lalu.

"Jika kondisinya tidak baik, saya harap dia akan beristirahat dan sembuh secepatnya," ujar Yuichiro Tamaki dari Partai Demokrat.

Mantan menteri ekonomi Akira Amari berkata Shinzo Abe merasa bersalah karena harus beristirahat. Namun, ia menyebut Abe perlu istirahat.

"Kita harus memaksanya untuk beristirahat, bahkan untuk beberapa hari," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya