Khawatir Virus Corona, PM Shinzo Abe Perintahkan Penutupan Sekolah di Jepang

PM Shinzo Abe meminta adanya penutupan sekolah di Maret mendatang atas kekhawatiran Virus Corona.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 28 Feb 2020, 08:04 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2020, 08:04 WIB
Bom Atom Hiroshima
PM Jepang Shinzo Abe usai memimpin peringatan serangan bom atom di Hiroshima Peace Memorial Park, pusat kota Hiroshima, Selasa (5/8/2019). Pemerintah Jepang menggelar peringatan jatuhnya bom atom di Kota Hiroshoma 74 tahun lalu yang menandai berakhirnya Perang Dunia (PD) II. (Kyodo News via AP)

Liputan6.com, Tokyo - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan pada Kamis 27 Februari bahwa pemerintah akan meminta semua sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah tutup mulai dari 2 Maret hingga liburan musim semi, biasanya sekitar akhir Maret.

Berita itu muncul setelah seorang wanita yang bekerja sebagai pemandu bus wisata dites positif terkena Virus Corona untuk kedua kalinya, lapor pemerintah prefektur Osaka. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (27/2/2020).

"Pemerintah menganggap kesehatan dan keselamatan anak-anak di atas segalanya," kata Abe pada pertemuan gugus tugas pemerintah untuk menahan penyebaran COVID-19.

Liburan musim semi untuk sekolah umum biasanya dimulai akhir Maret di Jepang.

"Upaya untuk mencegah penyebaran infeksi di kalangan anak-anak sedang dilakukan di berbagai daerah," tambah Abe.

Banyak sekolah dasar negeri dan sekolah menengah pertama di Hokkaido utara ditutup pada hari Kamis karena atas perintah gubernur setempat selama sekitar satu minggu.

Kota Osaka juga mengatakan akan menutup taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah menengah dari Sabtu selama dua minggu.

Pemerintah telah mendesak agar pertemuan besar dan acara-acara olahraga dibatalkan atau dibatasi selama dua minggu untuk menahan virus sementara berjanji bahwa Olimpiade Musim Panas 2020 akan dilanjutkan di ibukota Tokyo.

Jumlah kasus di Jepang kini telah meningkat menjadi lebih dari 200, naik dari penghitungan resmi 186 pada akhir Rabu.

Di pulau utama Hokkaido utara, 13 kasus baru, termasuk dua di bawah usia 10, dikonfirmasi, penyiar publik NHK melaporkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya