Liputan6.com, Dhaka - Korban tewas akibat ledakan pipa gas di sebuah masjid di luar ibu kota Bangladesh bertambah menjadi 24 orang. Pihak berwenang sedang memeriksa bagaimana kebocoran menyebabkan kecelakaan selama salat Isya saat itu.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Senin (7/9/2020), ledakan yang diduga petugas pemadam kebakaran disebabkan oleh kebocoran dari pipa di masjid di distrik Narayanganj pada Jumat malam, juga melukai puluhan orang dengan luka bakar.
Advertisement
Baca Juga
Puluhan orang dilarikan ke rumah sakit khusus luka bakar dan operasi plastik milik pemerintah di Dhaka, Bangladesh kebanyakan dari mereka dengan luka bakar parah.
Samanta Lal Sen, mengatakan korban tewas termasuk seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun. Dia mengatakan dokter merawat setidaknya 37 orang dengan luka bakar hingga 90 persen di tubuh mereka.
"Saya melihat asap menyembur keluar dari masjid setelah ledakan mendadak terdengar dan orang-orang berteriak," kata Mohammad Ratan, seorang warga setempat.
"Beberapa berguling-guling di jalan ketika mereka mencoba memadamkan api di tubuh mereka."
Stasiun TV lokal melaporkan bahwa karena dampak ledakan tersebut, sedikitnya enam AC juga meledak di dalam masjid.
Pihak berwenang telah melakukan penyelidikan atas ledakan tersebut.
Simak video berikut ini:
Pelanggaran Aturan Keselamatan
Di Bangladesh, peraturan keselamatan sering dilanggar dalam konstruksi. Ratusan orang terbunuh setiap tahun dalam kebakaran di negara berpenduduk 168 juta orang itu.
Instalasi saluran gas yang salah sering dilaporkan oleh media Bangladesh, sementara pekerjaan penggalian jalan yang tidak terencana sering menyebabkan bencana di negara tersebut.
Pada Februari tahun lalu, ledakan juga terjadi di Dhaka menewaskan 78 orang. Satu bulan kemudian, 25 orang tewas ketika kobaran api melanda gedung perkantoran di kota itu.
Advertisement