Perkenalkan Nurflix, Layanan Streaming TV Halal Pertama di Malaysia

Malaysia menyambut layanan streaming TV halal pertamanya yakni "Nurflix", platform hiburan tersebut diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan hiburan umat Islam.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2020, 08:01 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2020, 08:01 WIB
Ilustrasi menonton TV
TV LED memiliki kelebihan dan kelemahan dibandingkan TV tabung. Apa saja kelebihan dan kelemahannya?

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Netflix sepertinya akan mendapatkan persaingan dari layanan streaming lokal di Malaysia. di mana menurut pembuatnya, platform hiburan tersebut akan memenuhi kebutuhan "TV halal" bagi umat Islam berdasarkan nilai-nilai Islam.

Mengutip Arab News, Selasa (22/9/2020), layanan tersebut dijuluki "Nurflix".

Nurflix merupakan layanan streaming syariah pertama di Malaysia dan telah menarik lebih dari 10.000 pelanggan sejak Juli lalu.

Nurflix merupakan kreasi dari Syah Rizal Mohamed. Ia turut memproduksi dan merilis konten asli untuk layanan tersebut sebelum peluncuran resminya pada Januari 2020.

"Kami menghabiskan $9,7 juta untuk menjalankan startup ini, tetapi perusahaan akan menghasilkan 1.000 konten asli dalam berbagai kategori seperti mainstream, pendidikan, spiritual dan motivasi serta tayangan anak-anak, dengan sekitar 12.000 episode dalam lima tahun pertama beroperasi," imbuh CEO berumur 34 tahun tersebut.

Syah Rizal juga berencana agar Nurflix mendapatkan konten dari produsen lokal dan internasional. Hal tersebut dapat diwujudkan jika sesuai dengan pedoman produksi layanan streaming dan fokus pasar di Malaysia, Brunei, Singapura dan Internasional.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Nurflix Dinilai Berpotensi Masuk ke Pasar Internasional

ilustrasi menonton tv
foto: shutterstock

Selain itu, menurut Syah Rizal, Nurflix sepertinya memiliki potensi diminati tak hanya Asia Tenggara tapi juga dunia internasional.

"Kami melihat potensi yang bisa merambah wilayah Asia Tenggara dalam lima tahun ke depan, dengan kesiapan kami untuk membangun pusat di Timur Tengah dan Eropa untuk mendapatkan daya tarik di pasar internasional." imbuhnya.

Ia mengatakan bahwa keputusan untuk memasuki pasar layanan streaming didorong oleh pertumbuhan pesat media video-on-demand dan permintaan konsumen, serta layanan berlangganan over-the-top, sebagai bentuk hiburan utama. Konsumen setuju bahwa ada pasar untuk platform halal.

"Layanan streaming yang sesuai dengan Syariah adalah potensi yang menarik, terutama untuk pengguna yang lebih konservatif, tetapi konsep tersebut tidak unik untuk Islam atau Muslim. Di Amerika, misalnya, ada layanan bernama Pure Flix yang melayani pemirsa Kristen yang lebih konservatif," imbuh Amir Hadi Azmi, konsultan media.

Nurflix dapat Bekerja Sama dengan Produser Film untuk Variasi Konten

[Bintang] Tips Nonton TV Online Moto GP
Ilustrasi memilih situs TV Online (Via: salamunpicassa.blogspot.com)

Amir Muhammad, Managing Director Kuman Pictures, mengatakan sebagai produser, semakin banyak outlet yang disediakan untuk produser pembuat film maka semakin baik. Salah satunya adalah Kuman Pictures, yang dikenal sering merilis konten horor dan thriller, bisa bekerja sama dan membuat konten yang sesuai jika diperlukan.

"Saya belum melihat pedoman Nurflix yang sebenarnya, tapi jika mereka menginginkan horor halal, kami akan memberi mereka horor halal," imbuhnya.

CEO Nurflix mengatakan akan ada Dewan Penasihat Konten dan akan dipimpin serta diawasi oleh Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid dan Yang Terhormat Ustaz Raja Ahmad Mukhlis.

“Produksi dan penyedia konten pihak ketiga akan dipantau oleh dewan untuk memastikan produk akhir sudah mematuhi pedoman yang ditetapkan. Nurflix unik di pasaran karena tidak hanya menawarkan konten panduan Islami, namun Produksinya juga akan dipantau oleh dewan untuk memastikan semua aspek pekerjaan dilakukan dengan cara yang sesuai Syariah," imbbuh Syah Rizal.

Meski belum ada kerja sama secara formal dengan Departemen Urusan Islam, ia mengatakan ide dan konsep Nurflix sudah dibagikan dengan Menteri Urusan Islam Dr. Zulkifli Mohamad Al-Bakri.

 

Reporter: Ruben Irwandi

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya