Kembangkan Infrastruktur Internet, Inggris Luncurkan Rural ICT Camp di Kasepuhan Ciptagelar

Dalam rangka mengembangkan infrastruktur internet, Kedubes Kerajaan Inggris Raya bersama Common Room Networks Foundation meluncurkan Rural ICT Camp di Kampung Adat Ciptagelar.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Okt 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2020, 14:00 WIB
Tangkapan Layar Webinar Rural ICT
Tangkapan layar Webinar Rural ICT di Kampung Adat Ciptagelar

Liputan6.com, Sukabumi - Infrastruktur internet merupakan kebutuhan penting bagi setiap orang untuk memperoleh beragam informasi. Namun, tidak semua daerah di Indonesia sudah memiliki infrastruktur tersebut, salah satunya adalah Kasepuhan Ciptagelar.

Pada Senin (12/10/2020), Kedutaan Inggris Raya bersama dengan Common Room Networks Foundation membuat program Rural ICT Camp 2020 di Kasepuhan Ciptagelar pada 12-14 Oktober 2020. Acara ini dilaksanakan melalui webinar dan beragendakan sesi pembukaan learning center di Ciptagelar.

Rural ICT Camp 2020 bertujuan untuk mendukung konsolidasi ide, praktik dan inisiatif dari masyarakat untuk mengembangkan infrastruktur internet berbasis komunitas melalui serangkaian seminar dan diskusi, berbagi ilmu, workshop dan pameran baik secara langsung atau pun daring.

Peresmian ini juga dihadiri Owen Jenkins (Duta Besar Kerajaan Inggris Raya untuk Indonesia dan Timor leste), Abdul Halim Iskandar (Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi), Abah Ugi Sugriana Rakasiwi (Ketua Adat Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar) dan Gustaff Harriman Iskandar (Salah satu pendiri dan direktur Common Room Networks Foundation).

Selain itu, acara Rural ICT Camp 2020 ini juga masuk ke dalam Program Akses Digital (DAP) dari Pemerintah Kerajaan Inggris Raya untuk platform jaringan komunitas daerah dan pusat teknologi untuk inovasi pedesaan, dengan pendaaan sebesar £ 192,631.05 (Rp 3,686,504,893) selama dua tahun.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Memberikan Literasi pada Masyarakat

Tangkapan Layar Desain Desa Digital
Tangkapan layar Desain Desa Digital (Kementerian Desa/ZOOM)

Owen Jenkins mengatakan bahwa dalam pandemi ini, konektivitas internet menjadi semakin vital untuk menghubungkan daerah terpencil dengan layan publik dan pendidikan. Oleh karena itu, pengembangan learning center tersebut dapat membantu masyarakat di daerah terpencil untuk dapat menggunakan internet.

Tidak hanya sebatas memberikan jaringan internet, program ini juga akan memberikan literasis, salah satunya dengan meluncurkan e-book bagi masyarakat.

"Rural ICT Camp 2020 menjadi salah satu program dari Kedutaan Kerajaan Inggris Raya untuk Indonesia. Perlu diketahui, kami juga sudah mengeluarkan e-book mengenai penanganan COVID-19 bagi masyarakat terpencil, e-book berbahasa Sunda sehingga masyarakat dapat lebih memahami apa yang ingin kami sampaikan," tambahnya.

Owen mengatakan bahwa ia berharap Kerajaan Inggris Raya dan Indonesia dapat bersama-sama menghadapi isu kritis dalam mengatasi kesenjangan digital melalui inovasi di pedesaan.

"Kami sangat berharap penyelenggaraan Rural ICT Camp 2020 dapat memantapkan jaringan komunitas dan pengembangan infrastruktur internet lokal," imbuh Gustaf Harriman selaku direktur Common Room Networks Foundation.

Abah Ugi Sugriana selaku Ketua Adat Kasepuhan Ciptagelar juga mengatakan bahwa dengan adanya program akses digital di Kasepuhan Ciptagelar sangat membantu masyarakat. Program ini berguna bagi generasi muda desa untuk belajar dan juga bermanfaat untuk sistem administrasi desa.

11.231 Desa di Indonesia Belum Terjamah Internet

Usulan Internet Masuk Desa
Tangkapan layar Usulan Internet Masuk Desa (Kementerian Desa/Zoom).

Abdul Halim Iskandar selaku Menteri Desa mengatakan bahwa masih terdapat 11.231 desa yang belum terjamah akses internet. Namun, sekarang ini pemerintah telah melaksanakan program Desain Desa Digital.

Program Desain Desa Digital merupakan program pemberian akses internet pada desa-desa terpencil di Indonesia. Dalam program ini, desa yang dituju akan diberikan infrastruktur internet, masyarakat yang mampu dapat membeli akses tersebut dan masyarakat yang kurang mampu akan diberikan akses gratis melalui balai warga.

Abdul Halim juga menambahkan bahwa masyarakat dapat mengajukan permohonan infrastruktur internet kepada kepala desa masing-masing. Ia menegaskan bahwa pemerintah telah memberikan anggaran untuk menunjang kebutuhan tersebut.

Program Desain Desa Digital ini diharapkan dapat memberikan akses internet secara rata ke seluruh indonesia pada 2030 nanti. 

 

Reporter: Ruben Irwandi

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya