Obat Avigan dari Jepang Akan Dijual di China untuk Pasien COVID-19

Obat COVID-19 asal Jepang, Avigan, akan dipasarkan di China.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 22 Okt 2020, 15:33 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2020, 15:16 WIB
Avigan atau Favipiravir, obat yang disebut bisa menyembuhkan pasien Virus Corona COVID-19. (Xinhua)
Avigan atau Favipiravir, obat yang disebut bisa menyembuhkan pasien Virus Corona COVID-19. (Xinhua)

Liputan6.com, Tokyo - Obat pereda COVID-19 asal Jepang, Avigan, rencananya akan dipasasrkan di China. Fujifilm Holdings Corp. yang merupakan induk perusahaan pembuat Avigan bermitra dengan Carelink Pharmaceutical Co. dari Shanghai.

Dilaporkan Kyodo, Kamis (22/10/2020), Carelink akan memasarkan Avigan secara eksklusif di China. Fujifilm Toyama Chemical Co. selaku pengembang Avigan juga akan bekerja dengan Carelink agar Avigan bisa diberikan secara injeksi parenteral.

Obat Avigan ini juga dikenal dengan nama favipiravir. Pekan lalu, Fujifilm telah mengajukan persetujuan dari Kementerian Kesehatan Jepang untuk memasarkan obat COVID-19 ini.

Bila lolos, Avigan akan menjadi obat ketiga di Jepang untuk meredakan COVID-19. Dua obat lainnya adalah remdesivir dari Gilead dan steroid dexamethasone.

Avigan telah disetujui sebagai obat influenza di Jepang. Pemerintah menimbun obat itu untuk berjaga-jaga bila ada penyebaran wabah. 

Hingga kini, belum ada vaksin COVID-19 yang berhasil lolos semua uji klinis. Pandemi COVID-19 saat ini sedang kembali melonjak di Eropa.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Vaksin COVID-19 di Amerika Serikat Baru Tersedia April 2021

Menkes Amerika Serikat Alez Azar (kiri) bersama dengan Presiden Tsai Ing-Wen dalam kunjungannya ke Taiwan.
Menkes Amerika Serikat Alez Azar (kiri) bersama dengan Presiden Tsai Ing-Wen dalam kunjungannya ke Taiwan. (AP)

Rakyat Amerika Serikat diperkirakan baru bisa mendapat akses vaksin COVID-19 pada April 2021. Janji itu diberikan oleh Menteri Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat AS Alex Azar.

Sebelum April 2021, vaksin hanya tersedia untuk kelompok tertentu, seperti petugas medis dan orang-orang dalam kategori rentan seperti warga lansia. 

"Pada akhir Maret atau awal April, bakal ada cukup vaksin bagi seluruh rakyat Amerika yang ingin mendapat vaksinya," ujar Azar seperti dikutip Time, Kamis (22/10/2020).

Dua kandidat vaksin COVID-19 yang hampir menyelesaikan uji klinis di AS aalah buatan Pfizer dan Moderna.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, total kasus COVID-19 di AS mencapai 8,3 juta. Sebanyak 221 ribu orang meninggal dan 3,3 juta sembuh.


Jutaan Kasus COVID-19

FOTO: Kasus Corona COVID-19 Global Tembus 3 Juta Pasien
Seorang pria memakai masker saat berjalan di Alun-Alun Trocadero, Paris, Prancis, Jumat (24/4/2020). Prancis menempati posisi keempat sebagai negara dengan kasus infeksi virus corona COVID-19 terbesar di dunia yaitu 165.962 positif dengan 46.293 orang sembuh. (AP Photo/Michel Euler, FILE)

Kasus COVID-19 di seluruh dunia terus meningkat seiring melonjaknya kasus di Eropa. Terkini, kasus di Spanyol dan Prancis sudah tembus satu juta.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, ada tujuh negara yang sudah tembus satu juta kasus.

Tujuh negara dengan kasus COVID-19, yakni: Amerika Serikat (8,3 juta kasus), India (7,6 juta), Brasil (5,2 juta), Rusia (1,4 juta), Argentina, Spanyol, Prancis (1 juta).

Sisa tiga negara lain yang masuk 10 besar adalah Kolombia (981 ribu), Peru (874 ribu), dan Meksiko (867 ribu).

Datangnya gelombang baru di Eropa mengubah secara drastis peringkat kasus COVID-19. Sebelumnya, 10 besar didominasi oleh negara-negara berkembang.


Infografis Deretan Kandidat Obat COVID-19

INFOGRAFIS: Deretan Kandidat Obat Covid-19
INFOGRAFIS: Deretan Kandidat Obat Covid-19
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya