Presiden Palestina Desak PBB Gelar Konferensi Internasional untuk Perdamaian Timur Tengah

Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta PBB mengadakan konsultasi mendesak mengenai penyelenggaraan konferensi internasional untuk perdamaian Timur Tengah.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Okt 2020, 17:15 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2020, 17:15 WIB
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas (AFP Photo)
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengadakan konsultasi mendesak mengenai penyelenggaraan konferensi perdamaian internasional. Permintaan itu disampaika Abbas kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres.

Menurut kantor berita Palestina WAFA, Abbas mengirimkan surat kepada Guterres, memintanya untuk berkoordinasi dengan Kuartet Timur Tengah dan Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengadakan konferensi tersebut.

Surat tersebut meminta mayoritas negara adidaya di dewan tersebut "agar pada awal tahun depan (2021) mulai menyiapkan konferensi internasional untuk perdamaian di Timur Tengah."

Abbas mengatakan bahwa konferensi tersebut akan membantu membuka jalan untuk terlibat dalam proses perdamaian yang serius berdasarkan hukum internasional, resolusi PBB, dan referensi yang relevan, tulis WAFA, seperti dilansir Xinhua, Kamis (29/10/2020).

 

Bantu Rakyat Palestina Merdeka

Perlawanan Wanita Palestina Terhadap Tentara Israel di Tepi Barat
Wanita Palestina berjalan selama bentrokan dengan tentara Israel dalam demonstrasi untuk memperingati Hari Tanah di Tepi Barat, Sabtu (30/3).(Photo by ABBAS MOMANI/AFP)

Dalam surat itu, Abbas mengatakan bahwa konferensi tersebut "harus mengakhiri okupasi (Israel) serta membantu rakyat Palestina mencapai kebebasan dan kemerdekaan mereka."

Pada Senin 26 Oktober, DK PBB mengadakan diskusi terbuka virtual untuk membahas perkembangan terkini di Timur Tengah dan seruan Abbas mengenai penyelenggaraan konferensi perdamaian internasional dengan Israel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya