Liputan6.com, Jakarta - Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) akan menggelar acara Global Town Hall pada 20 November 2020. Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan turut memberikan sambutan.
Hal itu disampaikan oleh Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal dalam press briefing bersama media lewat sambungan video, Kamis (19/11/2020) siang.
Menurut Dino, penyelenggaraan Global Town Hall berupaya untuk membangun kembali dunia di tengah pandemi Corona COVID-19. "Dalam acara ini FPCI bekerja sama dengan 18 Think tank dunia yang prestisius dan tujuan dari kolaborasi ini agar bisa ditonton di berbagai negara," ujar Dino Patti Djalal.
Advertisement
Baca Juga
Acara ini disampaikan akan mencakup time zone dari belahan dunia. Di antaranya Asia Tenggara, Asia Timur, Australia, India, Eropa, Amerika Utara dan sejumlah negara lain.
"Tiap tahun FPCI selalu menyelenggarana Foreign Policy secara fisik. Namun tak bisa dilakukan tahun ini, dan hanya dilakukan secara virtual. Konsep juga diubah dan berkolaborasi dengan 18 Think tank," ujar Dino.
"Sebuah diskusi marathon 15 jam dalam sejumlah tema. Membahas trend utama di dunia, termasuk Corona COVID-19," jelasnya.
Bagi Dino, dunia sangat beda dari tahun-tahun sebelumnya dari perspektifnya sebagai seorang diplomat.
"Ini bukan soal kesehatan publik saja tapi hubungan antar negara. Kita juga akan bahas riset gio poliik hubungan negara besar serta kawasan. Apakah akan berubah atau tidak," ujar Dino.
"Ada diskusi vaksin. Apakah hanya fantasi atau yang benar akan dilakukan. Resesi ekonomi, perubahan iklim," jelasnya.
"Menariknya dari Global Town Hall ini, semua pembicara kelas berat dan sangat profesional akan hadir. Presiden Jokowi direncanakan akan memberi sambutan. Menlu RI, menlu China, Menlu Uni Eropa, Menlu Rusia, Menlu India, Menlu Australia dan tokoh lain akan hadir."
Saksikan video pilihan di bawah ini:
7.500 Lebih Pendaftar
Dino memaparkan bahwa permasalahan secara teknis telah diantipasi mengingat acara ini dilakukan full secara virtual. Sejauh ini Dino menyampaikan bahwa ada 7.500 lebih orang yang sudah mendaftar.
"Ada 7.500 orang yang daftar, namun menjelang besok saya prediksi bisa sampai 8 atau 9 ribu pendaftar."
Saat ditanya apakah akan mempertahankan acara virtual semacam ini tiap tahun, Dino menjawab bahwa jika dunia sudah kembali seperti sedia kala maka acara Foreign Policy secara fisik akan tetap dilangsungkan.
"Selama kita bisa acara fisik kita akan kembali ke fisik. Tapi Global Town Hall virtual ini akan tetap dilakukan. Virtual ini lebih mudah dilakukan. Jika mengundang Menlu China misalnya tentu akan susah prosesnya. Pakai pesawat, delegasi dan hotel. Jika virtual dia tidak kemana-mana. Hanya butuh 10-15 menit cari tempat di rumah atau ruang kerja."
"Tuntutan logistik lebih mudah jika kita ingin mencari tokoh dunia untuk berpartisipasi."
Advertisement