Liputan6.com, Nashville - Ledakan di pagi hari Natal yang mengguncang pusat kota Nashville melukai sedikitnya tiga orang dan merusak puluhan bangunan.
Menurut pihak kepolisian setempat, ledakan ini diyakini sebagai tindakan yang disengaja, demikian dikutip dari laman CNN, Minggu (26/12/2020).
"Kami yakin ini adalah tindakan yang disengaja," kata Don Aaron, juru bicara kepolisian Nashville.
Advertisement
Baca Juga
"Kerusakan signifikan telah terjadi pada infrastruktur di sana tepatnya di 2nd Avenue North."
Tiga orang telah diangkut ke rumah sakit dari tempat kejadian, tetapi tidak ada yang dalam kondisi kritis, menurut juru bicara Nashville Fire Joseph Pleasant.
"Kekuatan ledakan tersebut membuat petugas yang berjaga terluka," kata Aaron. Dan menyebabkan gangguan pendengaran lainnya. Meski begitu, ia menyebut tidak ada petugas yang terluka parah.
Insiden tersebut sedang diselidiki oleh berbagai lembaga, baik lokal maupun federal, termasuk FBI dan ATF, kata Aaron dalam jumpa pers.
Polisi Nashville sedang melakukan penutupan di area tersebut untuk penyelidikan. Akses dari dan antarnegara bagian melalui daerah terdekat akan dibatasi, katanya.
Saksikan Video Berikut Ini:
Gedung Putih Beri Pengarahan
Penjabat Jaksa Agung AS Jeff Rosen diberi tahu tentang insiden itu di pagi hari Natal tersebut.
Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Donald Trump telah diberi pengarahan tentang insiden itu.
Saksi mata Buck McCoy mengatakan kepada CNN bahwa ledakan itu terjadi tepat di depan rumahnya, menyebabkan jendelanya pecah dan rusak.
"Segala sesuatu di jalan adalah api," katanya.
Walikota Nashville John Cooper mengatakan kepada CNN bahwa puluhan bangunan telah rusak, sebagian besar karena kaca pecah.
"Saat ini, ada banyak kerusakan kaca di 2nd Avenue," katanya.
Advertisement